
(Vibizmedia -Jakarta) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyatakan dukungannya terhadap program rumah layak huni sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pernyataan ini disampaikan Tito saat mengunjungi permukiman tidak layak huni di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Senin (20/1/2025).
Menurut Tito, Johar Baru yang dikenal dengan kepadatan penduduknya kerap menghadapi berbagai permasalahan, termasuk minimnya sarana dan prasarana. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat melalui program ini.
Tito juga menyarankan pembangunan rumah layak huni secara vertikal sebagai solusi jangka panjang, mengingat keterbatasan lahan di kawasan tersebut. Ia menjelaskan bahwa konsep rumah vertikal menawarkan banyak manfaat, seperti struktur bangunan yang lebih kokoh dan lingkungan yang lebih teratur, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Tito menilai program bedah rumah atau renovasi hanya memberikan perubahan sementara karena tidak mengubah struktur bangunan secara mendasar. Sebaliknya, rumah vertikal diyakini memberikan dampak yang lebih signifikan dan berkelanjutan.
Meski mendukung konsep rumah vertikal, Tito menegaskan bahwa keputusan tetap berada di tangan masyarakat. Jika masyarakat memilih program bedah rumah, hal tersebut tetap akan dilaksanakan. Namun, pemerintah juga akan mempertimbangkan penerapan rumah vertikal di wilayah lain, seperti Jembatan Lima dan Palmerah, yang mungkin lebih terbuka terhadap konsep tersebut.
Melalui upaya ini, Tito berharap tercipta lingkungan yang lebih layak huni, perbaikan kualitas hidup masyarakat, dan pengurangan permasalahan di daerah padat penduduk seperti Johar Baru.