Diaspora Indonesia di Amerika Giat Promosi Budaya

0
1311
Kelompok Tari Rumah Gadang di Washington DC, USA (Foto Voaindonesia)

(Vibizmedia – Gaya Hidup) Tinggal jauh dari tanah air mendorong diaspora Indonesia di Amerika Serikat untuk lebih mendalami budaya Indonesia. Salah satunya dengan bergabung dalam berbagai sanggar tari dan budaya untuk belajar berbagai tarian tradisional, sekaligus memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada anak-anak mereka.

Sudah 17 tahun ini, diaspora Indonesia, Diana Dunham, tinggal di negara bagian Virginia, Amerika Serikat. Namun, jauh dari tanah air malah membuatnya menjadi lebih peduli dan semakin tertarik pada berbagai isu yang terjadi di tanah air, dan beragam hal yang berhubungan dengan kebudayaan.

“Karena saya di luar Indonesia dan betul itu memang adalah satu pengobat kerinduan,” papar Diana Dunham kepada VOA.

Diana yang sejak masih di Indonesia memang gemar menari lantas bergabung dengan sanggar tari dan budaya, Rumah Gadang USA, untuk mendalami seni tari dan filosofi kebudayaan Minang. Tidak pernah terbesit dalam pikiran Diana yang berdarah Ambon dan Jawa, untuk mempelajari kebudayaan Minang di Amerika.

“Karena budayanya yang memperkuat perempuan, kedudukan perempuan yang setara dengan laki laki,” jelas Diana.

“Begitu saya tinggal di (Amerika), apresiasi saya terhadap kebudayaan Indonesia semakin meningkat. Ini mungkin dasarnya, karena saya merindukan tanah air ya,” jelasnya.

Ketertarikan Diana lantas menjadi sebuah kepentingan baginya ketika harus membesarkan dua anaknya yang keturunan Amerika, Joshua, 15, dan Rafael, 12. Ia merasa dituntut untuk bisa memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada kedua putranya agar mereka mengenal jati diri dan asal usulnya.

Sejak bayi, kedua anak itu kerap dibawa Diana ke lokasi latihan menari dan bermusik. Kini mereka juga aktif berbudaya, melakukan pementasan, sekaligus mempromosikan Indonesia di Amerika.

“Jadi anak saya ikut bermain musik tradisional minang, talempong, tabuik, dan juga Minang pencak silat,” jelas Diana yang berprofesi asisten direktur di American Council of Engineering Companies.

Keluarga Diana di Indonesia bangga melihat kedua remaja yang walaupun keturunan Amerika dan lahir, serta besar di Amerika ternyata mengenal Indonesia.

“Mereka tahu mereka orang Indonesia. Kacang tidak lupa kulitnya,” kata Diana.

Menanamkan Budaya Indonesia

Rumah Gadang USA dibentuk oleh pasangan suami istri, Nani dan Muhammad Afdal pada tahun 2007. Hijrah ke Amerika sekitar 24 tahun lalu, mereka merasa perlu untuk tetap menanamkan kebudayaan Indonesia kepada anak-anak mereka.

“Namanya kita tinggal di (Amerika). Tentu budaya yang akan dilihat dan diterima oleh anak-anak tentu budaya yang ada di (Amerika). Tidak bisa dipungkiri. Lalu kami berpikir bagaimana caranya untuk anak-anak nanti ke depannya lebih paham sebenarnya (akarnya) mereka itu (berasal) dari mana?” jelas Nani Afdal ketika dihubungi VOA.

Kini Rumah Gadang USA memiliki sekitar 10 anggota yang aktif dengan umur berkisar antara 6 dan 50 tahun. Grup ini kerap tampil dalam berbagai acara dan festival internasional di Amerika.

Menurut Nani, melalui pementasan seperti inilah kedekatan terhadap Indonesia semakin tercipta, membuat anak-anak yang lahir atau besar di Amerika menjadi semakin mengenal kebudayaan Indonesia.

“Kami harapkan dengan kehadiran Rumah Gadang USA itu, terutama untuk kalangan anak-anak Indonesia yang, apakah dia lahir, besar di (Amerika) atau yang memang dalam kondisi ada penugasan atau apapun orangtuanya di (Amerika) itu akan bisa ikut aktif dalam kegiatan budaya minang atau budaya manapun yang dari Indonesia,” tambah Nani.

Sumber: voaindonesia.com