IHSG Turun 0,44% Pagi Ini Dipengaruhi Aksi Jual Asing

0
408
Vibizmedia Picture

 

(Vibizmedia – Economy & Business) — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan hari ini, Kamis (27/2/2025). Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG terpangkas 28,75 poin atau turun 0,44% ke level 6.577,41 pada pukul 09.07 WIB, Kamis (27/2/2025).

Tekanan pada IHSG disebabkan penurunan empat indeks sektoral yaitu sektor keuangan melemah 0,60%, sektor kesehatan 0,39%. Lalu sektor energi 0,17% dan sektor barang konsumer primer.

Total volume perdagangan saham di BEI pada pagi ini mencapai 919,29 juta saham dengan nilai transaksi Rp 779,54 miliar. Adapun 173 saham tercatat turun, 224 saham naik dan 172 saham lainnya stagnan.

Dari sisi saham, penekan terbesar IHSG pagi ini adalah BBRI yang berkontribusi 4,61 indeks poin terhadap penurunan IHSG. Lalu diikuti oleh BMRI (-4,47 indeks poin) dan BYAN (-2,2 indeks poin).

Tekanan IHSG belum lepas dari aksi jual asing. Berdasarkan pemantauan, dalam tiga hari terakhir, asing terus mencatatkan net sell asing yakni Rp3,47 triliun pada Senin (24/2). Lalu sebesar Rp1,6 triliun pada Selasa (25/2) dan sebesar Rp 323,56 miliar pada Rabu kemarin. Tekanan jual ini menandakan masih adanya kekhawatiran terhadap pasar Indonesia.

Tekanan terhadap IHSG semakin dalam setelah Morgan Stanley resmi menurunkan peringkat saham Indonesia dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW).

Keputusan ini didasarkan pada prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang melemah serta meningkatnya tekanan terhadap profitabilitas sektor siklikal.

Pasar keuangan juga perlu mencermati sejumlah sentimen dalam negeri datang dari peluncuran bullion bank serta rencana pemerintah ke depan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meresmikan layanan bisnis emas pertama di Indonesia, bullion service, pada Rabu (26/2/2025). PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) telah memperoleh izin usaha bullion berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024.

Masih dari dalam negeri, investor juga perlu mencermati pernyataan CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani yang optimistis. Yakni IHSG akan kembali menguat setelah mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir.

Ia menegaskan bahwa fundamental emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), khususnya BUMN dan sektor perbankan, tetap solid dan memiliki prospek yang kuat.

Rosan juga memastikan Danantara tak kebal hukum di Indonesia. Hal ini menjawab kekhawatiran masyarakat terkait Danantara yang disebut-sebut tidak bisa diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting