Mengintip Prospek Cerah Bisnis Kafe di Indonesia

0
1205
Tujuh Hari Cafe

(Vibizmedia – Kolom) Bisnis kafe di Indonesia memiliki prospek yang cerah. Dalam beberapa tahun terakhir bisnis ini  telah mengalami pertumbuhan pesat  didorong oleh meningkatnya konsumsi kopi di Indonesia. 

Sebagai produsen kopi terbesar ketiga di dunia, Indonesia memiliki budaya kopi yang mendalam. Menurut Snapcart, 79% masyarakat Indonesia mengonsumsi kopi setiap hari. Selain itu, data dari Warta Kopi: Coffee Market Outlook 2023 mencatatkan bahwa  industri kopi di Indonesia mengalami pertumbuhan hingga 50% dalam 10 tahun terakhir. Hal ini menciptakan peluang besar bagi pelaku bisnis kafe untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Faktor Pendukung Potensi Bisnis Kafe yang Cukup Besar

Potensi bisnis kafe di Indonesia cukup besar dan menjanjikan, terutama karena beberapa faktor pendukung berikut:

  1. Perubahan Gaya Hidup & Tren Nongkrong

Perubahan gaya hidup terlihat  pada masyarakat urban yang semakin mengapresiasi budaya ngopi sebagai bagian dari keseharian.

Hal ini khususnya terjadi  pada generasi milenial dan Gen Z, yang memiliki kebiasaan nongkrong di kafe. Kafe tidak hanya jadi tempat makan/minum, tapi juga tempat bekerja, belajar, hingga meeting santai.

Fenomena ini mencerminkan perubahan gaya hidup masyarakat urban yang semakin mengapresiasi budaya ngopi sebagai bagian dari keseharian.

  1. Pertumbuhan Industri Kuliner

Industri makanan dan minuman saat ini merupakan salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sektor penyediaan makanan dan minuman (F&B) di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan, baik dari sisi kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) maupun nilai penjualan. 

Menurut publikasi BPS, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 10,17% secara tahunan (year-on-year) pada triwulan II tahun 2024. Hal ini menunjukkan peran penting sektor ini dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

Dalam publikasi “Statistik Penyediaan Makanan dan Minuman 2023,” BPS melaporkan bahwa nilai penjualan usaha penyediaan makanan dan minuman mencapai Rp998,37 triliun pada tahun 2023. Angka ini meningkat sebesar 48,04% dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp674,38 triliun. Peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan yang signifikan dalam sektor F&B selama beberapa tahun terakhir.

Dengan pertumbuhan yang konsisten dalam kontribusi terhadap PDB dan peningkatan nilai penjualan, sektor F&B di Indonesia menunjukkan potensi yang besar untuk terus berkembang. Hal ini didukung oleh perubahan gaya hidup masyarakat, peningkatan konsumsi makanan dan minuman, serta inovasi dalam industri ini. 

  1. Lokasi Strategis dan Variatif

Kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali adalah hotspot kafe. Tetapi sekarang kota-kota tier 2 juga mulai ramai, merupakan peluang bagus untuk jadi pionir di daerah.

  1. Kreativitas Konsep Kafe

Banyak kafe berhasil menarik pelanggan karena konsep unik: aesthetic, kafe hewan peliharaan, kopi lokal, eco-friendly, dan lain-lain. Selain itu perpaduan branding yang kuat dengan  pengalaman unik akan menghasilkan daya tarik tinggi.

  1. Dukungan Digital & Online Delivery

Adanya platform seperti GoFood, GrabFood, ShopeeFood memudahkan kafe menjangkau konsumen tanpa harus ramai di tempat. Selain itu Instagram dan TikTok juga menjadi alat promosi utama untuk viral marketing.

Tantangan Berbisnis Kafe

Meskipun pertumbuhan bisnis kafe sangat menjanjikan, pelaku industri menghadapi tantangan seperti persaingan yang ketat, kebutuhan akan inovasi berkelanjutan, dan adaptasi terhadap preferensi konsumen yang terus berubah. Namun, dengan strategi yang tepat, seperti pemanfaatan teknologi, diversifikasi produk, dan ekspansi ke pasar internasional, bisnis kafe di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang.

Dengan kombinasi antara budaya kopi yang kuat, inovasi produk, dan strategi pemasaran yang efektif, bisnis kafe di Indonesia diprediksi akan terus tumbuh dan menjadi bagian integral dari gaya hidup masyarakat.

Keuntungan Bisnis Kafe

Ada beberapa keuntungan yang didapat melalui bisnis cafe, yaitu mendapatkan omzet harian yang stabil, perputaran modal yang cepat, target pasar yang luas dan hanya membutuhkan menu sederhana

Risiko Bisnis Cafe

Namun bisnis cafe juga memiliki beberapa risiko seperti  persaingan pasar yang ketat atau tidak memiliki konsep bisnis atau salah dalam memilih konsep bisnis. 

Strategi Sukses Bisnis Cafe

Beberapa strategi untuk memiliki bisnis cafe yang sukses adalah merancang usaha atau business plan dengan jelas, memilih lokasi bisnis cafe yang tepat dan strategis, menentukan konsep bisnis cafe dengan desain yang menarik, mendisain  nama, warna, logo, dan menu cafe yang menarik, memberikan layanan atau service yang terbaik dan merancang strategi marketing atau promosi yang agresif.

Peluang Bisnis Kafe di Jakarta

Mari kita melihat peluang bisnis cafe di Jakarta dilihat dari berbagai aspek:

  1. Demografi dan Gaya Hidup

Jakarta memiliki demografi yang besar dengan lebih dari 10 juta penduduk, mayoritas usia produktif. Dengan gaya hidup urban masyarakat yang cukup kental dimana budaya nongkrong, bekerja remote di kafe (WFH/WFA), dan mencari spot Instagramable sudah sangat umum. Selain itu ada banyak  komunitas kreatif dan profesional muda yang rutin cari tempat “hangout” atau kerja di luar kantor.

  1. Pasar dan Kompetisi

Jakarta memiliki pasar yang potensial dengan adanya banyak kampus dan mahasiswa, seperti UI, Trisakti, BINUS dan masih ada banyak lainnya. Selain itu Jakarta memiliki banyak karyawan dan pekerja kreatif, yaitu para content creator, freelancer, entrepreneur muda yang memiliki kebiasaan nogkrong di cafe. Jangan dilewatkan juga adanya para pecinta kopi, dessert, dan makanan kekinian

  1. Persaingan Tinggi

Meski ada banyak brand besar dan lokal sudah mapan (Starbucks, Excelso, Anomali, Kopi Kenangan, Fore, dll), tetapi tetap ada ruang untuk kafe dengan konsep unik, seperti: kafe tematik (hewan, buku, musik, dll), kafe eco-friendly, kafe dengan coworking space ataupun kafe “hidden gem” yang tersembunyi di area perumahan atau rooftop.

  1. Biaya dan Modal

Tentunya sewa tempat cukup mahal di pusat kota (SCBD, Kemang, Senopati), tapi bisa mencari alternatif di daerah potensial seperti: Tebet (untuk anak muda dan komunitas kreatif), Kelapa Gading (middle-up family) atau Jakarta Timur (pasar berkembang, biaya lebih murah)

Modal awal adalah sekitar Rp 200 juta – Rp 1 milyar tergantung konsep, ukuran, dan lokasi.

  1. Tren dan Peluang

Untuk tren dan peluang membuka kafe di Jakarta, menu sehat dan lokal makin dicari (vegan, kopi single origin, dessert khas Indo). Selain itu kafe dengan Instagrammable spot punya nilai jual lebih.

Potensi revenue bisa didongkrak dengan mengadakan event bulanan (acoustic night, art display), community gathering (open mic, workshop, dll), dilengkapi dengan  fitur coworking, charging station dan  Wi-Fi yang  stabil.

Kafe Sukses di Jakarta

Berikut ini adalah daftar beberapa kafe sukses di Jakarta yang bisa dijadikan benchmark baik dari segi konsep, branding, lokasi, atau inovasi. Masing-masing  memiliki keunikan tersendiri.

  1. Tujuh Hari Coffee (Tebet)
Tujuh Hari Coffee Cafe

Memiliki konsep hidden gem dengan taman hijau di tengah kota. Kekuatannya terletak pada disain yang estetik, banyak spot Instagramable, cocok untuk nongkrong & kerja. Memiliki menu andalan Es kopi susu pandan, toast, croffle. Target pasanya anak muda, komunitas lokal, pekerja remote.

  1. Filosofi Kopi (Melawai & Blok M)
Filosofi Kopi, Blok M

Kafe ini memiliki branding kuat dari film/novel dan memiliki  komunitas pecinta kopi. Kekuatannya adalah memiliki identitas kuat, storytelling, dan memiliki  barista berpengalaman. Menu andalannya  adalah kopi Tiwus, Perfecto, manual brew single origin. Target pasar kafe ini adalah para penikmat kopi serius, penggemar literasi, komunitas kreatif.

  1. Livingstone Cafe & Bakery (PIK)
Livingstone Cafe and Bakery, PIK

Kafe ini memiliki konsep: artisan bakery dan  modern tropical cafe. Memiliki kekuatan pada menu roti dan pastry premium, ditambah dengan suasana Bali vibes. Menu andalan: Cinnamon roll, sourdough, brunch menu. Target pasarnya adalah keluarga muda, foodies, middle-up class.

  1. Arborea Cafe (Kompleks Manggala Wanabakti)
Arborea Coffee, Manggala Wanabakti

Konsep kafe ini  di tengah hutan kota,  eco-friendly dan  unik. Kekuatannya terletak pada: lokasi asri dan teduh, cocok untuk melarikan diri dari hiruk pikuk kota. Menu andalannya adalah kopi lokal, snack ringan.Target pasar: Nature lover, pasangan muda, wisatawan.

  1. Kopi Tuku (beberapa cabang di Jakarta)
Kopi Tuku Cafe, Kemang

Kafe ini berkonsep pada  kopi lokal dengan harga terjangkau, fokus pada takeaway & grab-and-go. Kekuatannya terletak pada  efisiensi operasional, branding kuat, loyal customer base.Menu andalannya adalah  Kopi susu Tetangga. Target pasarnya adalah pekerja kantoran, pelajar, pelanggan reguler.

6 Twin House (Cipete & Blok M)

Twin House Coffee, Cipete

Konsep kafe ini adalah kafe di rumah bergaya Skandinavia, cocok untuk keluarga dan komunitas.Kekuatannya terletak pada estetik, area outdoor luas, sering jadi lokasi foto & shooting. Menu andalannya adalah: Rice bowl, kopi susu, dessert. Target pasarnya adalah keluarga, pasangan muda, komunitas.