Menko Airlangga Laporkan Hasil Negosiasi Tarif Resiprokal dengan AS ke Presiden Prabowo

0
280

(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto hasil kunjungannya ke Amerika Serikat dalam rangka upaya negosiasi kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Pemerintah AS terhadap sejumlah komoditas Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi Indonesia mengad akan pertemuan dengan berbagai pejabat tinggi AS, termasuk US Trade Representative, Secretary of Commerce, Secretary of the Treasury, serta Director of the National Economic Council. Selain itu, dilakukan diskusi strategis dengan pelaku industri dan perusahaan besar seperti Semikonduktor Industry Association, Amazon, Boeing, Microsoft, Google, dan lainnya. Pertemuan juga dilangsungkan dengan perwakilan dari negara lain, seperti Australia dan Korea Selatan.

Airlangga menjelaskan bahwa surat resmi Indonesia bertanggal 7 dan 9 April telah diapresiasi oleh pemerintah AS karena mencakup isu tarif, hambatan non-tarif, serta komitmen Indonesia untuk menyeimbangkan neraca perdagangan secara adil. “Dalam neraca perdagangan senilai USD19 juta, kita justru memberi lebih, yakni USD19,5 juta. Ini adalah bentuk tawaran yang fair and square,” jelas Airlangga saat memberikan keterangan pers di Istana Negara, Senin (28/4).

Ia juga melaporkan rencana investasi Indorama sebesar USD2 miliar di Louisiana, AS, untuk proyek blue ammonia, serta pembahasan mengenai critical minerals yang menjadi isu strategis kedua negara.

Terkait tarif resiprokal, Indonesia meminta agar tarif produk ekspornya bisa disetarakan dengan negara-negara seperti Vietnam dan Bangladesh, guna menciptakan persaingan yang adil. Selain itu, kerja sama di bidang pendidikan dan sains juga menjadi salah satu topik yang dibahas.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah AS telah menugaskan USTR untuk melanjutkan perundingan teknis dengan Indonesia. Untuk mendukung proses ini, kedua pihak telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) agar diskusi tetap bersifat rahasia.

“Amerika melihat Indonesia sebagai mitra penting secara geopolitik. Presiden Prabowo menegaskan bahwa semua tawaran kita adalah solusi yang saling menguntungkan, sesuai kebijakan yang sudah diterapkan di dalam negeri,” ujar Airlangga.

Airlangga juga menyampaikan persetujuan Presiden Prabowo atas pembentukan tiga satuan tugas (Satgas), yakni Satgas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK, Satgas Peningkatan Iklim Investasi dan Percepatan Perizinan, serta Satgas Perundingan Perdagangan, Investasi, dan Keamanan Ekonomi. Ketiganya akan memperkuat proses negosiasi dan kerja sama dengan AS.

Selain laporan terkait AS, Airlangga turut mengungkap hasil pertemuan Presiden Prabowo dengan Chairman Lotte Group dan delegasi Federation of Korean Industries (FKI) yang terdiri dari 19 perusahaan Korea Selatan. Total investasi mereka di Indonesia telah mencapai USD15,4 miliar, dengan rencana tambahan sebesar USD1,7 miliar.

Lotte Chemicals, salah satu perusahaan besar yang hadir, menawarkan kerja sama dengan Indonesia, yang kemudian disetujui Presiden Prabowo dan ditindaklanjuti oleh Danantara untuk kajian investasi. Perusahaan lain seperti KB Financial, Hyundai Motor, POSCO, EcoPro, KCC Glass, dan LX International juga menyampaikan perkembangan dan rencana ekspansi usaha mereka.

Beberapa isu turut dibahas, mulai dari permintaan harga gas domestik, proyek pengolahan nikel dan katoda, hingga pengembangan industri kesehatan seperti pabrik Plasma Convalescent yang tengah dibangun di Cikarang.

“Para pengusaha Korea sangat menghargai pertemuan yang terbuka dengan Presiden. Mereka merasa didengarkan satu per satu, dan ini memberikan kesan positif tentang keterbukaan pemerintah Indonesia,” pungkas Airlangga.