(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Kamis sore ini (15/5), terpantau menguat 60,281 poin (0,86%) ke level 7.040,161 setelah dibuka naik ke level 7.044,451.
IHSG bergerak lompat rally ke level 3,5 bulan tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias melemah terkoreksi dari rally sebelumnya, serta mencermati Wall Street yang berakhir semalam dengan 2 indeks saham acuannya menguat.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat 0,21% atau 35 poin ke level Rp 16.510, dengan dollar AS di pasar uang Eropa turun perlahan setelah menguat terbatas di sesi global sebelumnya; dalam rentang terbatas di tengah investor mengamati perkembangan negosiasi dagang lebih lanjut.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.545, serta terpantau bangkit dari sekitar 1,5 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 64,571 poin (0,93%) ke level 7.044,451. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,300 poin (0,42%) ke level 790,380. Siang ini IHSG menguat 79,064 poin (1,13%) ke level 7.058,944. Sementara LQ45 terlihat naik 11,340 poin (1,44%) ke level 798,420.
IHSG kemudian agak menurun dan ditutup menguat 60,281 poin (0,86%) ke level 7.040,161, sedangkan LQ45 naik 11,340 poin (1,44%) ke level 798,420. Tercatat saat ini sebanyak 345 saham naik, 257 saham turun dan 208 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau mixed melemah, di antaranya Nikkei yang menurun 0,98%, dan Hang Seng yang melemah 0,79%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini rally ke 3,5 bulan tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias melemah terkoreksi dari rally sebelumnya.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan diincar profit taking terbatas, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.126 dan 7.175. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.811, dan bila tembus ke level 6.724.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
