(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Selasa sore ini (20/5), terpantau terkoreksi 46,489 poin (0,65%) ke level 7.094,602 setelah dibuka naik ke level 7.182,241.
IHSG bergerak terkoreksi profit taking setelah sempat sentuh level 4 bulan tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya bias menguat di antara turunnya suku bunga pinjaman di China, serta mengikuti Wall Street yang berakhir semalam dalam gain.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat 0,09% atau 15 poin ke level Rp 16.410, dengan dollar AS di pasar uang Eropa turun setelah terkoreksi; menurun ke sekitar 1,5 minggu terendahnya oleh pemangkasan peringkat kredit AS oleh Moody’s.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.425, serta terpantau rally di hari keempatnya ke level 2,5 minggu terkuatnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 41,150 poin (0,58%) ke level 7.182,241. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,600 poin (0,44%) ke level 815,250. Siang ini IHSG menguat 30,541 poin (0,43%) ke level 7.171,632. Sementara LQ45 terlihat naik 0,19% atau 1,580 poin ke level 813,230.
IHSG kemudian pindah ke zona merah dan ditutup melemah 46,489 poin (0,65%) ke level 7.094,602, sedangkan LQ45 turun 9,100 poin (1,12%) ke level 802,550. Tercatat saat ini sebanyak 247 saham naik, 388 saham turun dan 172 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau cenderung menguat, di antaranya Nikkei yang naik 0,08%, dan Hang Seng yang menanjak 1,49%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi dari overbought di 16 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya menguat di antara turunnya suku bunga pinjaman di China.
Berikutnya IHSG kemungkinan masih diincar profit taking namun tetap uptrend, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.126 dan 7.175. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.811, dan bila tembus ke level 6.724.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group