Koreksi di Minggu Pendek, IHSG Senin Ditutup Melemah ke Level 7.188

0
341

(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Senin sore ini (26/5), terpantau melemah 25,810 poin (0,36%) ke level 7.188,353 setelah dibuka naik ke level 7.231,443.

IHSG bergerak terkoreksi dari level 17 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed di tengah investor mengamati perpanjangan deadline tariff 50% atas Uni Eropa, serta mencermati Wall Street yang berakhir pekan dalam koreksi ketiga indeks acuannya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah terbatas 0,13% atau 21 poin ke level Rp 16.235, dengan dollar AS di pasar uang Eropa turun setelah terkoreksi; menurun mendekati 5 minggu terendahnya di antara tensi tariff 50% atas Uni Eropa.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.214, serta terpantau terkoreksi setelah menyentuh level 3,5 bulan terkuatnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 17,280 poin (0,24%) ke level 7.231,443. Sedangkan indeks LQ45 naik 1,960 poin (0,24%) ke level 818,500. Siang ini IHSG melemah 57,600 poin (0,80%) ke level 7.156,563. Sementara LQ45 terlihat turun 0,64% atau 5,190 poin ke level 811,350.

IHSG kemudian agak naik dan ditutup masih melemah 25,810 poin (0,36%) ke level 7.188,353, sedangkan LQ45 naik 0,380 poin (0,35%) ke level 816,540. Tercatat saat ini sebanyak 225 saham naik, 414 saham turun dan 170 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau mixed, di antaranya Nikkei yang menanjak 1,00%, dan Hang Seng yang turun 1,35%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini ditahan profit taking dari 17 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed mencermati tensi dagang dengan Eropa.

Berikutnya IHSG kemungkinan masih akan tertahan profit taking, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.325 dan 7.530. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.002, dan bila tembus ke level 6.811.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group