Surplus Neraca Perdagangan April 2025 USD 0,16 Miliar Terendah Sejak Mei 2020

0
165
Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2025 Surplus 5,49 Miliar Dollar AS.
Ilustrasi ekspor. FOTO: PELINDO

 

(Vibizmedia – Economy & Business) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Surplus Neraca Perdagangan barang Indonesia pada April 2025 mencapai USD 0,16 miliar. Atau menurun sebesar US$ 4,17 miliar bila dibandingkan bulan sebelumnya.

Surplus ini menipis dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan surplus USD 4,33 miliar. Demikian disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa di Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini saat konperensi pers, Senin (2/6).

Adapun Pudji menyampaikan, surplus neraca perdagangan pada April 2025 ini merupakan yang terendah sejak Mei 2020.
“Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 60 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” tutur Pudji dalam konferensi pers tersebut.

Ia menjelaskan, rendahnya surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 disebabkan adanya penurunan nilai ekspor sebesar 10,77%. Atau mencapai USD 20,74 miliar, dibandingkan Maret 2025 yang mencapai USD 23,24 miliar.

Sedangkan nilai impor mencapai USD 20,58 miliar, atau meningkat 8,1% dari bulan sebelumnya yang mencapai USD 18,92 miliar.

Lebih lanjut, Pudji mengungkapkan surplus neraca perdagangan ini lebih ditopang oleh komoditas non minyak dan gas (migas) mencapai USD 1,51 miliar. Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai USD 6 miliar.

Penyumbang utama surplus neraca perdagangan dari komoditas non migas adalah lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15). Lalu, bahan bakar mineral (HS 27), besi dan baja (HS 72), nikel dan barang daripadanya (HS 75) serta alas kaki (HS 74).

Pada saat yang sama, neraca perdagangan dari komoditas migas mencatatkan defisit USD 1,35 miliar, dengan defisit yang menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai defisit USD 1,67 miliar.
Penyumbang utama defisit migas adalah hasil minyak dan minyak mentah.

Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai USD 11,07 miliar, atau meningkat USD 0,95 miliar, bila dibandingkan periode sama tahun lalu.

Tiga negara penyumbang surplus nonmigas terbesar Januari-April 2025 adalah Amerika Serikat USD 6.423,7 Juta, India USD 4.004,3 juta, Filipina USD 2.920,3.

Sedangkan tiga negara penyumbang defisit nonmigas terdalam periode Januari-April 2025 adalah Tiongkok USD 4.902,3 juta. Selanjutnya, Australia USD -1.570,0 juta, Hong Kong USD -485,5 juta.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting