
(Vibizmedia-Nasional) Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi besar pada Selasa, 17 Juni 2025, pukul 17.50 WIB. Letusan disertai awan panas dan kolom abu tebal yang membumbung tinggi hingga lebih dari 10 kilometer ke udara, menyebar ke berbagai arah di sekitar kawah.
Laporan dari tim reaksi cepat menyebutkan bahwa akses menuju kawasan terdampak masih sangat terbatas akibat kondisi gelap serta hujan abu dan kerikil yang menyulitkan pencarian dan pendataan di lapangan. Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur belum menerima laporan warga terdampak langsung dari kepala desa setempat.
Meski berada di luar radius Kawasan Rawan Bencana (KRB), hujan pasir dilaporkan mengguyur sejumlah desa, seperti Desa Boru, Hewa, dan Watobuku. Sementara itu, sebagian warga dari Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, telah mengungsi ke Konga sebagai langkah antisipatif.
Situasi genting juga terjadi di Pos Pemantauan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Desa Pululera, sekitar 7 kilometer dari kawah. Hujan batu kerikil memaksa petugas pos mengungsi ke Gereja Pululera yang berjarak 1,2 kilometer dari lokasi. Beberapa warga juga telah mengungsi ke Desa Nileknoheng, sekitar 12 kilometer dari puncak gunung.
PVMBG Naikkan Status ke Level IV (Awas)
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas), level tertinggi dalam sistem pemantauan gunung api.
PVMBG mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas dalam radius yang telah ditentukan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak, terutama di wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyarankan warga untuk segera mengungsi ke lokasi yang aman, menggunakan masker atau kain basah untuk menghindari paparan abu vulkanik, serta menjauhi aliran sungai demi menghindari risiko lahar dingin.
Alat pemantau seismik mencatat adanya aktivitas vulkanik yang terus berlangsung. PVMBG melaporkan terjadinya satu kali gempa hembusan, tremor non-harmonik, dua kali gempa vulkanik dalam, dan empat kali gempa tektonik jauh. Erupsi kali ini menjadi salah satu yang terbesar di semester pertama tahun 2025. Sebelumnya, letusan dengan kolom abu mencapai 10 kilometer juga tercatat terjadi antara akhir 2023 hingga awal 2024.
Gunung Lewotobi Laki-Laki, salah satu gunung api aktif di Flores Timur, memiliki catatan sejarah erupsi besar. Letusan terdahulu tercatat pada tahun 1921, 1935, 1970, 1991, serta peningkatan aktivitas pada 2003–2004.
Pada periode Desember 2023 hingga Februari 2024, terjadi erupsi dengan lontaran material pijar, awan panas guguran, dan hujan abu lebat yang memaksa ribuan warga mengungsi. Aktivitas ini sempat membuat status gunung dinaikkan ke Level IV sebelum kembali menurun menjelang pertengahan 2024.
Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan bagian dari kompleks gunung kembar bersama Gunung Lewotobi Perempuan. Karakteristik letusannya cenderung strombolian hingga vulkanian, dengan potensi ancaman berupa hujan abu, awan panas, dan banjir lahar. PVMBG dan otoritas terkait terus melakukan pemantauan intensif guna mengantisipasi perkembangan aktivitas gunung yang sangat dinamis ini. Warga diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan resmi dari petugas di lapangan.