(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Jumat sore ini (20/6), terpantau melemah 61,501 poin (0,88%) ke level 6.907,138 setelah dibuka turun ke level 6.938,609.
IHSG bergerak terkoreksi di hari ketiganya ke level 5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias menguat di tengah suku bunga acuan China yang diputuskan tetap dan eskalasi konflik Israel-Iran, sedangkan Wall Street semalam libur.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini rebound 0,06% atau 10 poin ke level Rp 16.380, dengan dollar AS di pasar uang Eropa menurun setelah turun tipis di sesi global sebelumnya; di bawah seminggu tertingginya setelah the Fed mempertahankan suku bunganya.
Rupiah mendatar dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.390, serta terpantau dekat dengan level sebulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 30,030 poin (0,43%) ke level 6.938,609. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,260 poin (0293%) ke level 772,550. Siang ini IHSG melemah 50,396 poin (0,72%) ke level 6.918,243. Sementara LQ45 terlihat turun 1,13% atau 8,760 poin ke level 766,050.
IHSG kemudian fluktuatif dan ditutup melemah 61,501 poin (0,88%) ke level 6.907,138, sedangkan LQ45 turun 9,880 poin (1,28%) ke level 764,930. Tercatat saat ini sebanyak 231 saham naik, 386 saham turun dan 190 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau mixed bias menguat, di antaranya Nikkei yang turun 0,22%, dan Hang Seng yang menanjak 1,26%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi ke level 5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed menguat di tengah suku bertahannya suku bunga acuan di China.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan cari peluang untuk rebound dari oversold area-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.182 dan 7.240. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.874, dan bila tembus ke level 6.811.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group









