(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Senin sore ini (23/6), terpantau merosot tajam 119,998 poin (1,74%) ke level 6.787,140 setelah dibuka turun ke level 6.803,622.
IHSG bergerak terkoreksi di hari keempatnya ke level 7 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias melemah di tengah eskalasi perang Israel-Iran, serta mencermati Wall Street yang berakhir semalam dalam bias koreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah signifikan 0,64% atau 105 poin ke level Rp 16.485, dengan dollar AS di pasar uang Eropa menanjak setelah mendatar di sesi global sebelumnya; gain ke sekitar 2 minggu tertingginya sebagai safe haven di tengah panasnya geopolitik Timur Tengah.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.380, serta terpantau tertekan ke level sebulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 103,516 poin (1,50%) ke level 6.803,622. Sedangkan indeks LQ45 turun 13,380 poin (1,75%) ke level 751,550. Siang ini IHSG melemah 117,428 poin (1,70%) ke level 6.789,710. Sementara LQ45 terlihat turun 1,43% atau 10,910 poin ke level 754,020.
IHSG kemudian agak melandai dan ditutup melemah 119,998 poin (1,74%) ke level 6.787,140, sedangkan LQ45 turun 11,100 poin (1,45%) ke level 753,830. Tercatat saat ini sebanyak 128 saham naik, 533 saham turun dan 140 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau mixed, di antaranya Nikkei yang turun 0,13%, dan Hang Seng yang menanjak 0,67%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini merosot ke level 7 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed menguat di tengah suku bertahannya suku bunga acuan di China.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan mencari peluang rebound pendek karena sudah di oversold dalam, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.182 dan 7.240. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.725, dan bila tembus ke level 6.585.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group