Langkah Awal Sekolah Rakyat: Tes DNA dan Layanan Kesehatan Gratis Disiapkan untuk Siswa

0
182

(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menegaskan komitmen pemerintah dalam menghadirkan Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan alternatif yang dirancang khusus untuk menjangkau kelompok masyarakat rentan.

Sebagai langkah awal, pemerintah menggelar simulasi program melalui kegiatan pemeriksaan kesehatan dan tes DNA gratis bagi calon peserta didik, yang dimulai pada Rabu (9/7/2025) di Sentra Handayani, Bambu Apus, Jakarta Timur.

“Hari ini kita mulai dengan cek kesehatan. Selanjutnya, ada tes DNA yang dapat membantu mengenali potensi dan bakat anak secara lebih personal,” kata Gus Ipul saat konferensi pers di lokasi kegiatan.

Tes DNA untuk Pemetaan Bakat dan Potensi

Tes DNA yang dimaksud bukan untuk identifikasi kriminal atau keturunan, melainkan menggunakan pendekatan berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memetakan minat dan bakat anak. Metode ini dikembangkan oleh Pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar Agustian bersama tim dari Institut Agama Islam (IAI), dan disediakan secara cuma-cuma untuk para siswa Sekolah Rakyat.

“Dengan pemetaan ini, para guru bisa lebih mudah membimbing siswa sesuai kekuatan dan keunikan mereka. Ini pendekatan pendidikan yang sangat personal,” jelas Gus Ipul.

Dukungan Kesehatan Menyeluruh

Seluruh calon siswa juga menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh yang dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Jika ditemukan penyakit menular atau gangguan medis lain, siswa akan mendapat perawatan hingga pulih dan tetap dapat kembali mengikuti kegiatan sekolah.

Peluncuran Resmi di 63 Lokasi

Program Sekolah Rakyat akan diluncurkan secara resmi pada 14 Juli 2025 di 63 titik lokasi di seluruh Indonesia. Sementara itu, 37 titik lainnya masih dalam tahap penyelesaian infrastruktur dan ditargetkan mulai beroperasi akhir Juli.

“Para guru dan kepala sekolah sudah mengikuti pelatihan intensif. Bahkan nantinya, mereka akan mendapat pengarahan langsung dari Presiden,” ungkap Gus Ipul.

Ia menyebut program ini sebagai pilot project nasional yang menjadi bagian dari arahan Presiden untuk menyediakan pendidikan inklusif dan transformatif bagi seluruh anak bangsa. “Ini bukan hanya untuk siswa, tapi semua pihak yang terlibat termasuk saya sebagai menteri harus terus belajar,” imbuhnya.

Kolaborasi Lintas Lembaga dan Harapan untuk Dukungan Publik

Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Pendiri ESQ Ary Ginanjar, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof. Muhammad Nuh, Tenaga Ahli Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati, Direktur Promosi Kesehatan Kemenkes Elvida Sariswati, serta Kepala Sekolah Taruna Nusantara yang dijadikan model pengelolaan pendidikan berbasis karakter dan disiplin.

Gus Ipul juga mengajak masyarakat dan media untuk turut serta dalam pengawasan dan pengembangan program ini. “Ini program baru, pasti ada kekurangan. Kami butuh masukan agar bisa terus memperbaiki,” katanya.

Dengan pendekatan berbasis potensi, layanan kesehatan gratis, dan pembinaan karakter, Sekolah Rakyat diharapkan mampu menjadi alternatif solusi pendidikan yang tidak hanya mengajar, tapi juga membentuk manusia Indonesia yang tangguh dan utuh.