(Vibizmedia – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona positif hari ini, Rabu (13/8/2025). Pada pukul 9.10 WIB atau 10 menit setelah dibuka, indeks naik 1% ke level 7.869,17.
Berdasarkan pengamatan terdapat 318 saham naik, 157 turun, dan 476 saham yang stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 2,4 triliun yang melibatkan 4 miliar saham dalam 243.200 kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun terdongkrak menjadi Rp 14.140 triliun.
Sektor yang naik paling tinggi antara lain teknologi 1,36%, disusul barang konsumer non primer 0,95%, barang baku 0,83%, keuangan 0,69%, energi 0,67% dan barang konsumer primer 0,56%.
Tiga emiten yang paling tinggi kenaikan indeksnya adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) naik 3,64% ke Rp 2.280 per saham. Lalu PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) 2,52% ke Rp 3.260 per saham dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) 1,44% ke Rp 2.820 per saham.
Berdasarkan data pasar, ada lima saham yang menjadi buruan investor pagi ini, yaitu TLKM, BBRI, BBCA, BMRI, dan AMMN.
TLKM pagi ini sudah naik 6,6% ke level 3.390. Melanjutkan penguatan signifikan yang terjadi sejak kemarin. TLKM tercatat menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar, yakni Rp 312,8 miliar.
Lalu, BBRI menjadi saham dengan nilai transaksi kedua terbesar, Rp 261,8 miliar. BBRI juga masih bergerak di zona positif dengan penguatan 0,5%.
Selanjutnya, BMRI yang membukukan nilai transaksi Rp 191,6 miliar bergerak naik 0,6% ke level 4.940.
Pergerakan IHSG hari ini melanjutkan tren positif kemarin. Pada perdagangan Selasa, IHSG menguat lebih dari 2% dan nyaris menyentuh level 7.800, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Kenaikan ini dipicu oleh kombinasi sentimen global dan faktor teknikal yang mendukung.
Kurang dari 2% lagi, IHSG bisa menuju level tertinggi sepanjang masa yang pernah diuji pada tahun lalu di level 7.900.
Menurut Analis Vibiz Research Center, ada tiga faktor yang mendorong penguatan IHSG. Pertama, adanya penundaan kesepakatan yang seharusnya terjadi hari ini namun kembali diundur selama 90 hari.
Kedua, potensi penurunan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) yang semakin besar, meskipun data inflasi masih dinantikan hari ini.
Ketiga, arus modal asing yang diperkirakan berlanjut masuk ke pasar. Dengan adanya capital inflow yang besar, maka investor asing telah kembali masuk ke dalam pasar, inilah yang membuat IHSG mengalami kenaikan.
Perlu diketahui, capital inflow di pasar saham pada kemarin Selasa terpantau cukup signifikan mencapai Rp2,20 triliun. Ini merupakan inflow terbesar sejak 29 Juni lalu.
Selain itu, perlu dicermati sentimen geopolitik, yakni rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska. Tepatnya pada 15 Agustus 2025 untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Demikian juga komitmen The Fed yang berpotensi menurunkan suku bunga dua kali pada tahun ini, masing-masing pada September dan Desember 2025.
Pada perdagangan Rabu hari ini (13/8/2025) IHSG masih akan mendapat gairah positif dari hasil inflasi AS periode Juli 2025 yang lebih baik dari perkiraan, membuka peluang penurunan suku bunga the Fed pada bulan depan semakin lebar.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting