IHSG Dibuka Menguat 0,42%, Melanjutkan Reli di Hari Keenam

0
261
IHSG Menguat Tipis 0,04% ke 8.129,96, Bursa Asia-Pacific Melemah
Vibizmedia Photo

 

(Vibizmedia – Economy & Business) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli di hari keenam pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,42% atau bertambah 33,3 poin ke level 7.964,62 pada perdagangan Jumat (15/8/2025) pukul 09.02 WIB. Dengan demikian indeks hanya membutuhkan 36 poin untuk menembus level 8.000

Kenaikan IHSG ditopang seluruh indeks sektoral. Sektor yang naik paling tinggi antara lain teknologi, kesehatan, barang baku, energi, properti dan real estate, keuangan dan barang konsumer primer.

Volume perdagangan saham di BEI pagi ini mencapai 1,85 miliar dengan nilai transaksi Rp 1,19 triliun. Ada 241 saham yang naik, 124 saham yang turun, 224 saham yang stagnan.

Tiga emiten yang paling tinggi kenaikan indeksnya adalah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang mengalami kenaikan 2,39% Rp 1.285 per saham.
Lalu PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) naik 2,24% ke Rp 7.975 per saham. Selanjutnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik1,63% Rp 1.245 per saham.

Pelaku pasar pada hari ini tampaknya semakin optimis menyambut IHSG bisa melonjak ke 8.000 jelang perayaan HUT RI ke 80 tahun.

Hari ini akan ada Sidang Bersama sampai Nota Keuangan 2026 merupakan momen penting untuk dicermati. Fokus pasar akan mencermati pidato kenegaraan pertama Presiden Prabowo Subianto hingga Nota Keuangan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Sementara itu, dari eksternal ada beberapa sentimen yang dinanti mulai dari ekspektasi inflasi AS dari Universitas Michigan. Lalu tingkat pengangguran di China, penjualan ritel Tiongkok dan AS sekaligus untuk periode Juli 2025.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK-OJK), Mahendra Siregar menilai tren penguatan IHSG itu merupakan cerminan dari kinerja fundamental. Dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurutnya, kenaikan indeks itu tidak hanya mencerminkan kinerja perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga perusahaan berukuran menengah.

Selain itu, penguatan IHSG ini juga disebut menggambarkan perkembangan sentimen pasar terhadap kondisi yang lebih luas, yakni ekonomi makro dan global. Mahendra menyebut ini memberikan sedikit kepastian setelah sempat terjadi kekhawatiran pasar 3-4 bulan yang lalu.

Analis Vibiz Research Center menilai tren penguatan IHSG masih berlanjut secara bertahap (uptrend) dengan dukungan kenaikan volume pembelian.
Faktor penguat utamanya adalah apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

Analis Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan Jumat (15/8), IHSG berpeluang mencapai level psikologis 8.000. IHSG bergerak menguat dengan support di 7.880 dan resistance di 8.008.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting