BNPB Catat Sejumlah Bencana pada Pertengahan Agustus 2025, Dari Karhutla hingga Banjir

0
376
Kebakaran Hutan dan Lahan
Tim gabungan berupaya memadamkan api di area lahan terbakar di Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh, Minggu, 17 Agustus 2025. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah peristiwa bencana alam yang terjadi di berbagai daerah hingga Selasa (19/8) pukul 07.00 WIB. Rangkaian bencana yang tercatat meliputi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta banjir, dengan dampak material maupun korban terdampak.

Salah satu kejadian karhutla terjadi di Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh, pada Minggu (17/8) sekitar pukul 15.30 WIB. Kebakaran yang berlangsung di Kecamatan Babahrot, Desa Ie Mirah, menghanguskan sekitar 7,5 hektar lahan. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi dilaporkan cukup signifikan. Tim gabungan BPBD, TNI-Polri, dan masyarakat berhasil memadamkan api pada hari yang sama. Saat ini kondisi dinyatakan terkendali, meski pemantauan tetap dilakukan.

Di hari yang sama, karhutla juga melanda Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Tawangsari, Desa Watubonang. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 20.00 WIB menghanguskan 25 hektar lahan. Penanganan cepat dilakukan oleh BPBD, aparat, dan relawan sehingga api berhasil dipadamkan. Meski terkendali, BPBD setempat terus memantau lokasi guna mencegah munculnya titik api baru.

Peristiwa serupa juga dilaporkan di Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, pada Minggu sore (17/8) di Desa Mangaledang Lama, Kecamatan Portibi. Sekitar lima hektar kebun sawit warga terbakar. Pemadaman dilakukan secara gotong royong oleh BPBD, aparat, dan masyarakat hingga api berhasil dipadamkan. Saat ini kondisi terkendali, namun pemantauan masih berlangsung. Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara telah menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla berlaku 22 Juli–31 Agustus 2025.

Selain kebakaran, BNPB juga mencatat banjir di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, pada Sabtu (16/8) pukul 17.30 WITA. Hujan deras disertai angin kencang memicu luapan air di Desa Mangoli, Kecamatan Mangoli Tengah. Banjir ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia, 57 kepala keluarga atau 114 jiwa mengungsi, serta 57 unit rumah terdampak. Infrastruktur juga ikut rusak, termasuk satu ruas jalan sepanjang 100 meter dan satu jembatan.

BPBD Kepulauan Sula melakukan evakuasi warga, menyalurkan santunan kepada keluarga korban, serta melaksanakan normalisasi sungai. Saat ini, ketinggian air sudah menurun, namun potensi banjir susulan tetap diantisipasi jika hujan intensitas tinggi kembali turun.

BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya di wilayah rawan karhutla dan banjir. Warga diminta tidak membuka lahan dengan cara membakar serta menjaga kebersihan sungai agar aliran air tetap lancar. Masyarakat juga diminta segera melapor jika menemukan titik api atau tanda-tanda bencana kepada aparat atau BPBD terdekat.