IHSG Dibuka Menguat 0.21% Hari Ini Ditopang 8 Indeks Sektoral Menguat

0
206
IHSG Dibuka Menguat 0.21% Hari Ini Ditopang 8 Indeks Sektoral Menguat

 

(Vibizmedia– IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (22/8/2025). Pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 117,40 poin atau 0,21% ke 7.907,64.

Berdasarkan pengamatan ada sebanyak 270 saham naik, 66 saham turun dan 222 saham stagnan. Delapan indeks sektoral menguat, menopang kenaikan IHSG. Sedangkan tiga indeks sektoral lainnya masuk zona merah.

Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor teknologi yang naik 0,66%, sektor transportasi naik 0,41% dan sektor energi yang naik 0,27%.
Sedangkan indeks sektoral yang melemah adalah sektor kesehatan yang turun 0,49%, sektor infrastruktur turun 0,39% dan sektor barang baku yang turun 0,01%.

Total volume perdagangan saham di bursa pagi ini mencapai 1,23 miliar saham dengan total nilai 624,76 miliar.

Tiga emiten yang paling tinggi kenaikan indeksnya adalah PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) yang mengalami kenaikan 1,55%. Lalu PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang naik1,22% dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang mengalami kenaikan 1,17%.

Perdagangan hari ini, Jumat (22/8/2025), pelaku pasar akan mencermati sejumlah sentimen penting yang bisa mempengaruhi arah IHSG hingga rupiah.

Dari dalam negeri, fokus pasar tertuju pada data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2025 yang kembali mencatat defisit besar. Serta rilis uang beredar (M2) Juli 2025 yang akan menjadi petunjuk arah likuiditas perekonomian.

Sementara dari global, perhatian investor global akan tertuju ke Jackson Hole Economic Symposium. Terutama pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dinilai bisa menjadi penentu arah kebijakan moneter Amerika Serikat ke depan.

Setiap kata Powell dinantikan investor. Karena dapat memberikan petunjuk mengenai kecepatan dan kedalaman siklus pemangkasan suku bunga yang akan ditempuh bank sentral AS.
Menurut Analis Vibiz Research Center IHSG masih berpeluang di zona hijau akhir minggu ini . Dipicu sentimen global sedang menunggu arah kebijakan penurunan suku bunga The Fed.

 

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting