(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, Selasa siang ini (26/8), terpantau menguat 14,037 poin (0,18%) ke level 7.940,944 setelah dibuka naik ke level 7.920,935.
IHSG bergerak di dua zona di sekitar area rekor sebelumnya, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias melemah di antara ancaman kenaikan tariff AS atas China, serta mengikuti Wall Street yang berakhir semalam dalam korekis dipimpin saham teknologi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah terbatas 0,06% atau 10 poin ke level Rp 16.260, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun tipis setelah menanjak di sesi global sebelumnya; agak terkoreksi setelah bangkit dari tekanan oleh dovish the Fed pada akhir pekan lalu.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.250, serta terpantau tertahan dari posisi hampir seminggu terkuatnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 34,106 poin (0,43%) ke level 7.961,013. Sedangkan indeks LQ45 turun 6,370 poin (0,77%) ke level 822,550. Siang ini IHSG menguat 14,037 poin (0,18%) ke level 7.940,944. Sementara LQ45 terlihat turun 0,89% atau 7,390 poin ke level 821,530.
Tercatat saat ini sebanyak 306 saham naik, 343 saham turun dan 154 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini terpantau mixed melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 0,87%, dan Hang Seng yang turun 0,22%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa fluktuatif di sekitar area rekor sebelumnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias melemah di antara ancaman kenaikan tariff AS atas China.
Berikutnya IHSG kemungkinan berpeluang membukukan rekor penutupan baru, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.978 dan 8.017. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7,559 dan bila tembus ke level 7,448.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group