Banjir dan Longsor Terjang Bali, 14 Warga Meninggal Dunia dan Ratusan Mengungsi

0
253
Banjir di Bali
Banjir di Bali. FOTO: PUPR

(Vibizmedia-Nasional) Sebanyak tujuh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bali terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak Rabu (10/9). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPBD Provinsi Bali terus memantau perkembangan situasi pascabencana hidrometeorologi basah tersebut.

BPBD Provinsi Bali mencatat lebih dari 120 titik banjir tersebar di tujuh wilayah administrasi. Kota Denpasar menjadi daerah dengan titik banjir terbanyak, yakni 81 lokasi. Selanjutnya, Kabupaten Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan 8 titik, Karangasem dan Jembrana masing-masing 4 titik, serta Klungkung di Kecamatan Dawan.

Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di beberapa wilayah. Tercatat 12 titik longsor di Kabupaten Karangasem, 5 titik di Gianyar, dan 1 titik di Badung.

Data sementara Pusdalops BPBD per Kamis (11/9) pukul 11.00 WIB menunjukkan total korban meninggal dunia mencapai 14 orang. Rinciannya, 8 jiwa di Kota Denpasar, 3 jiwa di Gianyar, 2 jiwa di Jembrana, dan 1 jiwa di Badung. Sementara itu, 2 warga masih dalam pencarian di Kota Denpasar.

Bencana ini juga memaksa ratusan warga mengungsi. BPBD Provinsi Bali melaporkan sebanyak 562 warga menempati pos pengungsian sementara. Rinciannya, 327 warga di Jembrana dan 235 warga di Denpasar. Sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, balai desa, musala, dan banjar, dimanfaatkan sebagai lokasi pengungsian.

Petugas gabungan masih terus melakukan pencarian korban, pengendalian banjir, serta membantu kebutuhan dasar masyarakat terdampak. Untuk mendukung pelayanan warga di pengungsian, BNPB telah menyalurkan bantuan berupa 200 lembar selimut, 200 matras, 300 paket sembako, 50 unit tenda keluarga, dan 2 unit tenda pengungsi.

Selain itu, BNPB juga mengirimkan 1 unit perahu karet dengan mesin serta 3 unit pompa air untuk mempercepat penanganan banjir di lapangan.