(Vibizmedia – Jakarta) Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan program prioritas Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). Program ini bertujuan mentransformasi desa nelayan dan kampung budi daya tradisional menjadi lebih modern, produktif, dan berdaya saing.
Transformasi tersebut dilakukan melalui penyediaan dan perbaikan sarana-prasarana produksi, penguatan kelembagaan ekonomi lokal, hingga integrasi layanan dasar bagi masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan.
Pada 2025, KKP mengalokasikan Rp2,2 triliun untuk membangun 100 lokasi KNMP sebagai tahap awal. Program ini menargetkan terwujudnya 1.100 kampung nelayan dalam lima tahun ke depan, dengan koperasi sebagai motor penggerak pengelolaan usaha. Fasilitas yang akan dibangun antara lain dermaga, gudang beku, sentra kuliner, hingga pabrik es untuk mendukung rantai pasok hasil tangkapan.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa tahun ini program KNMP ditargetkan menyerap 7.000 tenaga kerja. Dalam jangka panjang, Presiden menargetkan pembangunan hingga 4.000 titik KNMP dengan potensi serapan kerja mencapai 200 ribu orang.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar anggaran yang sebelumnya diblokir dialihkan untuk pembangunan kampung nelayan. “Tahun ini ditargetkan 100 kampung nelayan dari anggaran yang dialihkan tersebut,” ungkapnya.
Dengan adanya fasilitas modern seperti cold storage dan pabrik es, hasil tangkapan ikan dapat disimpan lebih baik, sehingga kualitas tetap terjaga. Dampaknya, pendapatan nelayan yang rata-rata Rp3 juta per bulan diproyeksikan bisa meningkat hingga dua kali lipat menjadi Rp6 juta.
“Peningkatan pendapatan nelayan hingga 100 persen ini akan berpengaruh besar terhadap nilai tukar nelayan (NTN),” tegas Menteri Trenggono.
Melalui program KNMP, pemerintah berharap kesejahteraan masyarakat nelayan dapat terus meningkat, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi pesisir secara berkelanjutan.
