(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) terus proaktif mendorong peningkatan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) kerajinan agar semakin berdaya di pasar global. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui penguatan identitas jenama (brand identity) bagi produk kerajinan nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, nilai budaya yang melekat pada kerajinan Indonesia merupakan kekuatan yang membedakan produk lokal di kancah global. “Kekuatan ini akan lebih maksimal jika didukung upaya strategis lainnya, seperti penguatan brand identity yang memperkuat positioning produk,” ujarnya di Jakarta, Minggu (14/9).
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menambahkan bahwa kerajinan Indonesia memiliki keunikan karena sarat nilai budaya. “Identitas jenama yang kuat mampu menegaskan ciri khas produk, membangun ikatan emosional dengan konsumen, sekaligus menjadi strategi pemasaran yang efektif,” jelasnya.
Sebagai bagian dari rangkaian HUT ke-45 Dekranas, Ditjen IKMA menggelar webinar bertema “Karya, Cerita, dan Identitas: Membangun Brand Identity Produk Kerajinan Unggulan” pada akhir Agustus lalu. Webinar tersebut menghadirkan pakar ekspor UMKM dari Centrum tot Bevordering van de Import uit ontwikkelingslanden (CBI) Belanda, Liena Mahalli, serta CEO IKM Studio Dapur, Mega Puspita.
Menurut Liena, keberhasilan sebuah brand global di Eropa menunjukkan betapa pentingnya identitas jenama dalam menghadapi persaingan pasar. Sementara Mega menekankan perlunya IKM menjaga tradisi sekaligus berinovasi. “Masa depan kerajinan Indonesia bukan soal memilih tradisi atau inovasi, melainkan perpaduan keduanya,” ungkap Mega.
Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan, menilai program pendampingan yang dilakukan Kemenperin dan Dekranas mampu memicu ide-ide kreatif serta mendorong perajin menghasilkan produk yang unggul, berkelanjutan, dan diminati pasar internasional. “Kerajinan Indonesia kini semakin dicari konsumen global, khususnya dari Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa,” katanya.
Selain webinar, Kemenperin melalui Ditjen IKMA juga terus melaksanakan program peningkatan daya saing IKM, seperti sertifikasi, pendampingan ekspor, fasilitasi pameran, layanan kemasan, hingga edukasi pemasaran digital dan manajemen bisnis.
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan IKM kerajinan Indonesia semakin mampu memperkuat identitas jenama, meningkatkan daya saing, serta mengukuhkan eksistensinya di pasar global.