(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, Jumat siang ini (19/9), terpantau melemah tipis 5,044 poin (0,06%) ke level 8.003,389 setelah dibuka turun ke level 7.989,718.
IHSG bergerak di dua zona dekat dengan area rekor sebelumnya, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias koreksi setelah bank sentral Jepang (BOJ) mempertahankan suku bunganya di level 0,5%, serta mencermati Wall Street yang berakhir semalam positif setelah penurunan suku bunga the Fed.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,41% atau 67 poin ke level Rp 16.560, dengan dollar AS di pasar uang Asia naik setelah menanjak 2 hari di sesi global sebelumnya, rally bertahap oleh indikasi the Fed tidak terburu-buru melanjutkan pemangkasan suku bunganya lagi.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.493, serta terpantau tertekan di hari ketiganya ke sekitar 4 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 18,715 poin (0,23%) ke level 7.989,718. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,75 poin (0,09%) ke level 808,550. Siang ini IHSG melemah 5,044 poin (0,06%) ke level 8.003,389. Sementara LQ45 terlihat naik 0,13% atau 1,060 poin ke level 810,360.
Tercatat saat ini sebanyak 280 saham naik, 356 saham turun dan 160 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini terpantau bias menguat, di antaranya Nikkei yang merosot 0,64%, dan Hang Seng yang turun 0,21%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa tertahan fluktuatif di dua zona, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias koreksi setelah bank sentral Jepang (BOJ) mempertahankan suku bunganya.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan konsolidasi dan diincar profit taking, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 8.068 dan 8.120. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7,742 dan bila tembus ke level 7,619.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group









