(Vibizmedia-Nasional) Indonesia masih menjadi salah satu negara penghasil batu bara terbesar di dunia dengan sumber daya mencapai 97,96 miliar ton dan cadangan sekitar 31,9 miliar ton. Data tersebut disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai gambaran pentingnya peran batu bara dalam perekonomian nasional.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyebutkan bahwa batu bara menjadi tulang punggung penerimaan negara. Sekitar 70 persen dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor pertambangan berasal dari komoditas ini.
“Pada 2024, sektor batu bara menyumbang sekitar Rp143 triliun ke kas negara. Untuk 2025, pemerintah menargetkan PNBP dari sektor ini sebesar Rp123 triliun. Jika dihitung bersama pajak dan pungutan lainnya, kontribusi total industri batubara diperkirakan mencapai lebih dari Rp250 triliun,” kata Tri dalam keterangan tertulis, Jumat (26/9/2025).
Selain kontribusi fiskal, batu bara juga menjadi sumber energi utama bagi pembangkit listrik yang menopang sejumlah sektor industri strategis, mulai dari kertas, semen, tekstil, hingga smelter.
Pemanfaatan batu bara untuk kebutuhan smelter pun terus meningkat signifikan. “Awalnya tercatat sebesar 5 juta ton, dan ke depan diproyeksikan melonjak menjadi lebih dari 60 juta ton,” jelas Tri.
Lebih jauh, pemerintah berupaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan mendorong pemanfaatan batu bara yang lebih bersih dan berorientasi pada hilirisasi. Salah satunya melalui pengembangan industri Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi LPG.
“Seperti kita ketahui, Indonesia masih mengimpor hampir 6 sampai 7 juta ton LPG setiap tahunnya. Dengan hilirisasi batubara menjadi DME, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan impor tersebut sekaligus membuka peluang baru dari komoditas batubara,” tutur Tri.
Dengan cadangan besar dan potensi hilirisasi, batu bara diperkirakan tetap akan menjadi penopang utama energi dan penerimaan negara, meski pemerintah terus mendorong transisi ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.