(Vibizmedia – Jakarta) PERURI bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menggelar Sosialisasi Digitalisasi Dokumen Kelulusan di Jakarta, Kamis (18/9). Kegiatan ini diikuti para rektor dan direktur perguruan tinggi negeri maupun swasta dari seluruh Indonesia, baik hadir langsung maupun daring.
Lewat forum ini, peserta diperkenalkan dengan konsep serta penerapan ijazah digital yang dinilai lebih aman, efisien, dan seragam. Sejumlah kampus yang sudah mengimplementasikannya—seperti Universitas Andalas, Politeknik Negeri Bali, dan ITB—turut berbagi pengalaman.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendiktisaintek, Beny Bandanadjaja, menegaskan bahwa digitalisasi membuat keaslian ijazah lebih mudah diverifikasi secara online melalui sistem PDDikti dan nomor unik PISN. “Kini mahasiswa maupun perusahaan tidak perlu lagi legalisir manual,” ujarnya.
Direktur Digital Business PERURI, Farah Fitria Rahmayanti, menambahkan bahwa jaminan keaslian adalah nilai utama ijazah digital. Sementara itu, Shitta Marsella, Head of Enterprise Account and Channel Management PERURI, menekankan landasan hukum yang kuat melalui Permendikbud Ristek No. 50/2024.
Keunggulan lain dari ijazah digital antara lain:
- Proses penerbitan lebih cepat dan fleksibel secara daring.
- Verifikasi instan lewat QR code.
- Akses mudah bagi pemilik dokumen, sekaligus minim risiko hilang/penyalahgunaan.
- Tata kelola arsip lebih efisien, hemat biaya, dan ramah lingkungan.
Digitalisasi ijazah bukan sekadar inovasi administratif, melainkan langkah strategis membangun ekosistem pendidikan tinggi modern dan kompetitif. Kehadirannya diharapkan meningkatkan reputasi akademik kampus, memperkuat kerja sama internasional, serta memberi nilai tambah bagi lulusan di dunia kerja.
PERURI bersama Kemendiktisaintek berkomitmen memperluas adopsi ijazah digital di seluruh perguruan tinggi Indonesia sebagai pijakan penting menuju transformasi digital nasional.
