(Vibizmedia – Economy & Business) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 23,91 poin atau 0,30% ke 8.123,24 pada akhir perdagangan Senin (29/9/2025).
Berdasarkan pengamatan terdapat 406 saham menguat, 313 saham melemah dan 238 saham stagnan.
Tujuh indeks sektoral menguat, menopang kenaikan IHSG. Sedangkan empat indeks sektoral lainnya masuk zona merah. Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor barang baku yang naik 4,53%, sektor properti naik 2,81% dan sektor infrastruktur naik 1,11%.
Sedangkan indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah sektor teknologi yang turun 2,74%, sektor perindustrian yang turun 0,39% dan sektor energi yang turun 0,23%.
Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 49,81 miliar saham dengan total nilai Rp 23,92 triliun.
Tiga emiten yang mengalami kenaikan tertinggi indeksnya adalah PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang mengalami kenaikan signifikan 12,93%. Diikuti PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) yang naik 5,77% dan PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang naik 5,42%.
IHSG sempat dibuka di level 8.139,58 pada perdagangan hari ini. IHSG berada di level terendah 8.157,33. IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp23,92 triliun, volume transaksi 48,61 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 2,61 juta kali.
Adapun, market cap pasar modal Indonesia dengan level ini mencapai Rp14.995 triliun.
Beberapa saham mengalami kenaikan signifikan, MBMA misalnya melonjak 12,93% pada perdagangan hari ini. Kemudian, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melonjak 18,88%. Dan PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN) menanjak 7,2% pada perdagangan hari ini.
Selain itu, harga saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) naik 4,76% dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) melonjak 24,56%.
Perlu diketahui, perdagangan sepekan sebelumnya atau dari 22 September 2025 hingga 26 September 2025, IHSG berkinerja baik. IHSG selama sepekan mengalami kenaikan sebesar 0,60% ditutup di level 8.099,33 pada akhir pekan lalu, Jumat (26/9/2025) dari 8.051,11 pada pekan sebelumnya.
Selain itu, IHSG memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH) pada Rabu (24/9/2025) yang ditutup pada level 8.126,55.
Menurut Analis Vibiz Research Center pada perdagangan pekan ini atau 29 September 2025 sampai 3 Oktober 2025, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan. Terdapat sejumlah sentimen yang wajib dipantau.
Pertama, pasar menanti kebijakan ekonomi dan kebijakan fiskal, dari Menteri Keuangan baru Purbaya Yudhi Sadewa. Pasar menantikan apakah Purbaya akan mempertahankan disiplin fiskal, terutama defisit anggaran serta sinyal-sinyal terkait stimulus atau pengeluaran pemerintah.
Kedua, sentimen cukai rokok yang berpotensi tidak dinaikkan pada 2026. Purbaya memastikan bahwa tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk 2026 tidak akan dinaikkan. Hal ini sesuai dengan keinginan pelaku industri rokok dan petani agar ada moratorium selama beberapa tahun ke depan
Sementara, faktor eksternal dari AS, investor akan menantikan data manufaktur, sektor jasa, serta data pasar tenaga kerja seperti ADP Employment. Juga nonfarm payrolls dan tingkat pengangguran, untuk menilai indikasi kesehatan ekonomi AS serta prospek penurunan suku bunga The Fed berikutnya.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting









