Presiden Prabowo: Program Perumahan Rakyat Jadi Fondasi Kesejahteraan Bangsa

0
212
KPR FLPP
Akad massal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). FOTO: INFO PUBLIK

(Vibizmedia-Nasional) Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa program perumahan rakyat bukan sekadar pemenuhan kebutuhan dasar, melainkan fondasi penting bagi kesejahteraan jangka panjang bangsa.

Hal itu disampaikan Kepala Negara saat menghadiri akad massal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sekaligus serah terima kunci di Bogor, Senin (29/9).

Acara tersebut mencatat pencapaian lebih dari 26 ribu unit rumah, melampaui target awal 25 ribu unit. Presiden menyebut keberhasilan itu sebagai tanda perubahan positif dalam tata kelola pemerintahan.
“Biasanya janji lebih tinggi dari hasil, tetapi kali ini hasilnya melebihi janji. Ini tanda transformasi, terutama transformasi mental para pejabat dan pemimpin kita,” ujar Prabowo.

Menurut Presiden, pembangunan rumah rakyat membawa dampak ekonomi luas. Dari pekerja bangunan, pedagang warung makan, hingga industri bahan bangunan, semua ikut merasakan manfaat.
“Perumahan sangat penting, bukan hanya untuk rakyat berpenghasilan rendah, tetapi juga menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Karena itu kita tetapkan target ambisius: tiga juta rumah dalam periode pemerintahan ini,” tegasnya.

Prabowo juga menyinggung kisah inspiratif penerima manfaat program rumah subsidi, termasuk seorang mantan office boy yang kini sukses menjadi pengusaha properti dengan omzet ratusan miliar.
“Inilah putra bangsa yang harus kita banggakan. Kerja keras, tulus, dan kreatif bisa mengangkat derajat hidup,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa pembangunan perumahan sejalan dengan agenda besar pemerintah untuk menyelamatkan kekayaan negara, memberantas korupsi, dan memperbaiki sistem yang rawan kebocoran.
“Uang bangsa cukup untuk membiayai pembangunan, termasuk perumahan rakyat, pangan, energi, dan pendidikan, asalkan kebocoran dihentikan,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Prabowo juga menyinggung keberhasilan program makan bergizi gratis yang telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat dengan lebih dari satu miliar porsi makanan tersalurkan. Pemerintah, kata dia, terus memperbaiki standar dapur dan distribusi agar manfaat program lebih merata.

Presiden menutup pidatonya dengan menegaskan komitmen terhadap demokrasi yang santun, politik tanpa dendam, serta pemerintahan yang solid untuk rakyat.
“Dengan ikhtiar bersama, saya yakin dalam 3–5 tahun ke depan Indonesia akan tampil sebagai bangsa yang menguasai kekayaannya sendiri dan menghadirkan kesejahteraan nyata bagi rakyatnya,” pungkasnya.

Program perumahan subsidi ini bukan hanya menghadirkan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga memperkuat arah pembangunan nasional yang berpihak pada rakyat, membuka peluang ekonomi, meningkatkan daya beli, serta menumbuhkan optimisme bahwa kesejahteraan bisa dicapai melalui kerja keras dan kebijakan yang tepat.