FIT Ministerial Meeting: Indonesia Usung Penguatan Digitalisasi dan Ketahanan Perdagangan

0
56
Foto: Kemenko Ekon

(Vibizmedia – Singapura) Indonesia terus menguatkan perannya dalam arsitektur perdagangan global melalui upaya memperluas kerja sama ekonomi, mendorong investasi, dan meningkatkan integrasi kawasan. Langkah ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk menjaga stabilitas pertumbuhan serta membuka peluang kemitraan yang lebih luas, khususnya dengan negara-negara mitra strategis.

“Kemitraan ini menjadi respons kolektif untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, memajukan perdagangan digital, dan mendorong investasi berkelanjutan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri the 1st Future Investment and Trade Partnership Ministerial Meeting (FMM) di Singapura, Selasa (18/11).

FMM merupakan forum tingkat menteri perdana yang mempertemukan berbagai negara mitra untuk merumuskan langkah strategis menghadapi tantangan perdagangan modern. Forum yang dideklarasikan dua bulan sebelumnya ini bertujuan memperkuat perdagangan dan investasi global melalui prinsip keterbukaan, ketahanan, dan inovasi. Dalam kesempatan ini, Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap penguatan perdagangan internasional, integrasi rantai pasok, dan transformasi digital.

“FIT memberikan ruang bagi negara besar maupun kecil untuk menjaga ketahanan dan kesejahteraan. Bagi Indonesia, forum ini sangat penting sebagai negara dengan basis ekonomi pertanian. Kami memahami betul kerentanan rantai pasok pangan, energi, dan industri,” lanjut Menko Airlangga.

Indonesia memandang FIT sebagai platform kolaboratif untuk memperkuat koordinasi menghadapi risiko bersama. Menko Airlangga menyoroti Welcome Agenda yang dinilai mendukung pemetaan risiko, penguatan regulasi, serta mendorong integrasi UMKM ke dalam rantai nilai global. Pemerintah juga menekankan pentingnya transformasi digital, mengingat nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD360 miliar pada 2030.

Menko Airlangga juga menekankan krusialnya perdagangan digital dan sistem paperless. Standardisasi dokumen elektronik, penguatan keamanan siber, dan interoperabilitas digital antarnegara dipandang penting untuk menekan biaya dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Digitalisasi, menurutnya, harus memberikan manfaat nyata bagi UMKM melalui prosedur kepabeanan yang lebih sederhana serta akses pasar yang lebih terbuka. Indonesia juga menilai perdagangan digital dapat memperkuat transisi menuju ekonomi hijau, sejalan dengan target net-zero.

Melalui rangkaian agenda FMM, Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi ekonomi regional dan global. Menko Airlangga menegaskan kesiapan Indonesia untuk bekerja sama dengan seluruh negara mitra FIT dalam membangun arsitektur perdagangan yang lebih tangguh, inklusif, dan berorientasi masa depan. Pemerintah meyakini bahwa inovasi dan keberlanjutan akan memperkuat posisi FIT sebagai motor pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.

“Perdagangan paperless akan menjadi pendorong utama efisiensi, transparansi, dan inklusivitas. FIT menjadi wadah harmonisasi standar, peningkatan keamanan siber, dan pemberdayaan UMKM agar dapat mengakses pasar global. Indonesia saat ini tengah mempertimbangkan keanggotaan di forum ini,” tutup Menko Airlangga.

Turut hadir mendampingi Menko Airlangga antara lain Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, serta Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional Bobby C. Siagian.