Indonesia Luncurkan Peta Jalan Karbon Biru, Jadi Negara Pertama yang Adopsinya Secara Konkret

0
81
Laut biru
Laut Biru. FOTO: VIBIZMEDIA.COM/FERI LIU

(Vibizmedia-Nasional) Indonesia kembali mencuri perhatian dunia pada Konferensi Perubahan Iklim COP30 di Brasil setelah secara resmi meluncurkan Peta Jalan dan Panduan Aksi Ekosistem Karbon Biru. Langkah ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang mengadopsi konsep karbon biru secara konkret dan terstruktur dalam strategi penurunan emisi.

Peluncuran dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di Paviliun Indonesia. Keduanya menegaskan bahwa ekosistem pesisir dan laut, termasuk mangrove, padang lamun (seagrass), dan rawa pesisir, akan memainkan peran kunci dalam strategi iklim Indonesia ke depan.

Menteri Hanif menegaskan bahwa keberanian Indonesia menampilkan strategi karbon biru secara konkret menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam memberikan kontribusi nyata bagi solusi iklim global.

“Saya rasa ini justru pertama diadopsi secara konkret. Kementerian KKP berani menampilkan kepada kita bahwa inilah yang akan kita hadirkan untuk solusi global,” ungkap Hanif setelah peluncuran.

Strategi karbon biru ini akan dimasukkan ke dalam Second Nationally Determined Contribution (NDC)—dokumen komitmen nasional dalam penurunan emisi—yang segera disampaikan kepada UNFCCC.

Hanif menjelaskan bahwa keberadaan karbon biru akan memperkuat target penurunan emisi Indonesia secara signifikan. Saat ini, ambisi Indonesia berada pada kisaran:

– 1,2 GtCO₂e untuk skema low emission

– 1,4 GtCO₂e untuk skema high emission

Dengan kontribusi penyerapan karbon dari ekosistem pesisir, kemampuan Indonesia untuk mencapai emission reduction akan meningkat.

“Dengan adanya karbon dari Blue Carbon, ini akan menambah serapannya yang akan mempertinggi tingkat reduction kita,” jelas Hanif.

Ia menambahkan bahwa revisi Second NDC masih menunggu lampu hijau dari UNFCCC, namun Indonesia sudah siap melanjutkannya segera setelah proses formal selesai.

Peluncuran Peta Jalan Karbon Biru oleh Hanif dan Trenggono menandai langkah penting Indonesia dalam memanfaatkan potensi besar laut dan pesisir untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Konsep karbon biru diharapkan menjadi bagian penting dalam:

– Pengurangan emisi gas rumah kaca nasional

– Pemulihan ekosistem pesisir

– Perlindungan keanekaragaman hayati laut

– Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir

Dengan peluncuran ini, Indonesia tidak hanya memimpin di tingkat regional, tetapi juga mengirim sinyal kuat kepada komunitas internasional bahwa negara kepulauan terbesar di dunia siap memainkan peran utama dalam solusi iklim global.