BNPB Tanam 68 Ribu Bibit Pohon di Wonosobo untuk Pulihkan DAS Kritis Pulau Jawa

0
40
Penanaman bibit pohon
Penanaman bibit pohon. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Upaya pemulihan daerah aliran sungai (DAS) kritis terus digencarkan pemerintah. Pada Jumat (21/11), puncak kegiatan penanaman 68 ribu bibit pohon berlangsung di Dusun Sirangkel, Desa Mlandi, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Lokasi ini berada di kawasan hijau yang dikenal sebagai Swiss van Java.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., bersama jajaran pimpinan daerah Jawa Tengah, secara simbolis menanam bibit pohon sebagai bagian dari program mitigasi vegetasi jangka panjang. Total 68.250 bibit ditanam di dua kabupaten, yaitu Wonosobo dan Banjarnegara, untuk memperbaiki kondisi DAS Serayu–Progo yang selama ini menjadi perhatian karena tingkat kekritisannya.

Suharyanto menjelaskan, penanaman pohon menjadi solusi strategis dalam merestorasi ekosistem dan meningkatkan daya dukung lingkungan, sekaligus mengurangi risiko bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan longsor.

“Melihat beberapa kejadian bencana signifikan, seperti di Nduga, Majenang hingga Pandanarum, mitigasi vegetasi perlu dilakukan sebagai solusi jangka panjang,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada hari yang sama telah dilakukan penanaman total 216.070 batang pohon di DAS kritis yang tersebar di empat provinsi di Pulau Jawa: Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Khusus Jawa Tengah, jumlah bibit mencapai 68.250 pohon, terdiri dari 27.585 bibit tanaman keras dan 40.665 bibit tanaman buah.

Program ini tidak hanya fokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga peningkatan ekonomi masyarakat. Jenis tanaman yang ditanam meliputi pohon keras seperti cemara, sengon, dan pinus, serta pohon buah seperti alpukat, jambu, durian, manggis, dan nangka.

“Sudah kita terapkan dengan 26% bibit pohon buah, 46% bibit mangrove dan sisanya adalah pohon keras,” jelas Suharyanto.

Bibit-bibit tersebut merupakan rekomendasi dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat agar manfaatnya selaras dengan kebutuhan lokal.

Acara puncak penanaman bibit pohon turut dihadiri perwakilan Kementerian Kehutanan, BMKG, BPDLH, Komisi VIII DPR RI, BPDAS, TNI, Polri, dan jajaran pemerintah daerah. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Pratikno ikut hadir pada kegiatan serupa yang digelar di Megamendung, Bogor.

Pada kesempatan ini, Kepala BNPB juga menanam bibit alpukat sebagai simbol dimulainya penanaman pohon buah di kawasan tersebut.

BNPB menekankan bahwa kegiatan penanaman pohon bukan menjadi akhir, tetapi menjadi awal dari komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Penanaman ini harus diikuti tanggung jawab dan disiplin dalam pemeliharaannya, agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tegas Suharyanto.

Program ini mendapat dukungan dari Dana Bersama Penanggulangan Bencana atau Pooling Fund Bencana (PFB), yang menjadi inovasi pendanaan dalam upaya penanggulangan bencana di Indonesia.

Dengan penanaman puluhan ribu pohon ini, pemerintah berharap kondisi DAS di wilayah hulu Jawa Tengah dapat pulih, sekaligus memberikan manfaat ekologis dan ekonomi bagi masyarakat di masa depan.