Instruksi Tegas Presiden: Bangun 300 Ribu Jembatan untuk Anak Indonesia

0
49
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat (28/11/2025) (Foto: Kemendikdasmen)

(Vibizmedia – Jakarta) Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pembangunan jembatan di wilayah terpencil menjadi prioritas strategis pemerintah untuk menjamin akses pendidikan yang aman dan layak bagi seluruh anak Indonesia. Pernyataan ini disampaikan saat beliau memberikan sambutan pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Presiden mengungkapkan bahwa pemerintah bergerak cepat setelah menerima berbagai laporan dan rekaman visual yang menunjukkan anak-anak harus menyeberangi sungai berarus deras demi bisa bersekolah.

“Lihat ini. Mereka ke sekolah basah, di sekolah mereka basah, pulang basah,” tegas Presiden sambil merujuk tayangan kondisi lapangan yang memprihatinkan.

Menanggapi situasi tersebut, Presiden Prabowo mengumumkan pembentukan Satuan Tugas Khusus Darurat Jembatan, sebuah tim lintas sektor yang diberi mandat untuk membangun hingga 300 ribu jembatan di berbagai daerah dalam waktu yang dipercepat.

Presiden menyampaikan bahwa laporan masyarakat melalui kanal digital memberi gambaran konkret mengenai kesenjangan infrastruktur pendidikan. “Anak-anakku sabar, saya sedang bekerja. Mudah-mudahan tahun depan semua jembatan bisa berdiri,” ujarnya.

Ia juga memerintahkan kementerian terkait untuk segera menurunkan tim teknis, serta meminta perguruan tinggi memobilisasi mahasiswa teknik sipil guna membantu pembangunan jembatan di lapangan. TNI dan Polri turut dikerahkan untuk memperkuat pengerjaan konstruksi, terutama di daerah sulit.

Menurut Presiden, langkah ini merupakan wujud gotong royong negara menyelesaikan persoalan mendasar yang berkaitan langsung dengan keselamatan anak-anak sekolah.

Presiden Prabowo turut menyampaikan pesan tegas kepada elit politik dan para pemegang kebijakan agar lebih peka terhadap kondisi rakyat.

“Hei elit-elit di Jakarta, lihat rakyatmu. Kita atasi itu tidak dengan wacana, tidak dengan teori, tidak dengan maki-memaki. Kita harus atasi jembatan itu dengan kerja nyata, pikiran nyata,” tegasnya.

Dengan komitmen membangun 300 ribu jembatan serta mobilisasi lintas sektor, pemerintah menegaskan bahwa keselamatan siswa adalah prioritas utama. Pembangunan jembatan bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan langkah strategis untuk memastikan seluruh anak Indonesia dapat bersekolah tanpa mempertaruhkan nyawa mereka.

Komitmen ini menjadi bagian penting dari agenda besar pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas pendidikan nasional.