310 Personel PU Dikerahkan! Perbaikan 14 Jembatan Aceh Dikebut Siang-Malam

0
68
Longsor
Tim PUPR Bener Meriah dan TIM PUPR Provinsi Aceh melakukan pembersihan jalan terdampak longsor di ruas jalan KKA-Bener Meriah, Provinsi Aceh pada Senin, 1 Desember 2025. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) mengerahkan 310 personel teknis untuk mempercepat penanganan banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Langkah ini juga mencakup percepatan perbaikan 14 jembatan yang rusak atau roboh akibat bencana hidrometeorologi ekstrem pada akhir November 2025.

Personel terdiri dari Tim Tanggap Darurat unsur Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Cipta Karya, yang sejak awal kejadian telah bergerak cepat melakukan respons darurat, inspeksi kerusakan infrastruktur, serta mendukung operasi penanganan bencana yang dikomandoi BNPB.

Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan agar seluruh unsur kementerian/lembaga bergerak cepat untuk mengutamakan penyelamatan warga, pembukaan akses, dan pemulihan layanan penting di wilayah Sumatra.

14 Jembatan Roboh dan Gangguan Serius pada Akses Warga

Berdasarkan hasil inspeksi lapangan per 1 Desember 2025, tercatat 14 jembatan di Provinsi Aceh mengalami kerusakan berat berupa runtuh, tergerusnya oprit, hingga struktur yang terseret arus sungai. Kondisi ini menyebabkan akses masyarakat terputus, distribusi logistik terganggu, serta layanan darurat menjadi terbatas.

Hasil pemeriksaan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh mencatat kerusakan jembatan terjadi akibat debit air yang sangat tinggi, efek banjir bandang, serta kerusakan pondasi dan oprit yang tidak mampu menahan tekanan arus.

Jembatan yang terdampak antara lain:

– Jembatan Weihni Rongka

– Oprit Jembatan Krueng Beutong

– Jembatan Krueng Meureudu

– Jembatan Teupin Mane

– Jembatan Kuta Blang

– Jembatan Jamur Ujung

– Jembatan Lawe Penanggalan

– Jembatan Timang Gajah

– Jembatan Kereta

– Jembatan Pelang

– Jembatan Titi Merah

– Serta 3 lokasi lain yang sedang diverifikasi detail oleh tim lapangan

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa kesiapsiagaan infrastruktur adalah kunci dalam penanganan bencana.

“Kami memastikan dukungan peralatan dari balai-balai teknis bisa digerakkan kapan pun diperlukan, termasuk untuk membuka akses dan membantu proses evakuasi,” ujar Dody dalam keterangannya, Selasa, 2 Desember 2025.

Ia menambahkan bahwa terputusnya konektivitas langsung berdampak pada mobilitas bantuan, layanan publik, dan kegiatan ekonomi, sehingga percepatan perbaikan menjadi prioritas nasional.

Jembatan Strategis dan Ruas Jalan Nasional Terputus

Salah satu infrastruktur vital yang terdampak adalah Jembatan Krueng Tingkeum di Lintas Timur Aceh, bagian dari jaringan jalan nasional yang menghubungkan banyak wilayah di Aceh. Kerusakan jembatan ini menyebabkan jalur logistik dan pergerakan penduduk terhambat.

Beberapa ruas jalan yang terputus antara lain:

– Jalan Batas Sumut – Aceh

– Banda Aceh – Lhokseumawe – Langsa – Aceh Tamiang

– Ruas Gayo Lues

– Bireuen – Takengon

– Subulussalam – Tapaktuan

Kerusakan pada jalur-jalur tersebut menambah tantangan bagi tim penanganan darurat untuk menjangkau wilayah yang terisolasi.

Langkah Darurat: Pemasangan Jembatan Bailey dan Normalisasi Sungai

Sebagai respons cepat, Kementerian PU telah melakukan sejumlah langkah strategis, yaitu:

1. Pemasangan Jembatan Bailey

Di lokasi-lokasi prioritas untuk memulihkan akses sementara bagi kendaraan darurat dan logistik.

2. Penguatan dan Pemadatan Oprit Jembatan

Untuk mencegah keruntuhan susulan akibat gerusan air.

3. Pemasangan Bronjong dan Perlindungan Tebing

Mengamankan struktur jembatan dan jalan dari limpasan air yang masih tinggi.

4. Normalisasi Sungai dan Pembersihan Material

Mengangkat debris kayu besar, material lumpur, hingga reruntuhan struktur untuk mengembalikan alur sungai ke kondisi aman.

5. Pengoperasian Alat Berat

Menggunakan excavator, loader, dan dump truck dari balai-balai teknis untuk membuka akses jalan yang tertutup longsor dan banjir.

Kementerian PU Tetap Siaga 24 Jam

KemenPU menyatakan siap mengerahkan tambahan alat berat, tim teknis, dan jembatan darurat untuk memastikan seluruh jalur vital di Aceh, Sumut, dan Sumbar dapat difungsikan kembali secepat mungkin.

Upaya percepatan penanganan dilakukan secara terkoordinasi dengan BNPB, TNI/Polri, pemerintah daerah, dan relawan.

Pembaruan informasi akan disampaikan secara berkala seiring perkembangan penanganan di lapangan.