Koreksi Hari Kedua, IHSG Kamis Ditutup Melemah ke Level 8.619

0
63
Pasar Modal

(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Kamis sore ini (18/12), terpantau terkoreksi 59,150 poin (0,68%) ke level 8.618,195 setelah dibuka naik ke level 8.712,921.

IHSG bergerak terkoreksi hari kedua meninggalkan area rekor, sedangkan bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias melemah digerus sektor teknologi, serta mengikuti Wall Street yang berakhir semalam dalam koreksi menjelang rilis CPI.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,18% atau 30 poin ke level Rp 16.710, dengan dollar AS di pasar uang Eropa merangkak naik setelah menguat di sesi global sebelumnya, menjauhi 2 bulan terendahnya sementara investor mencermati keputusan bank sentral dari Eropa, Inggris, Jepang.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.680, serta terpantau terkoreksi ke level 3,5 minggu terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 35,576 poin (0,41%) ke level 8.712,921. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,040 poin (0,36%) ke level 855,620. Siang ini IHSG menguat 1,688 poin (0,02%) ke level 8.679,033. Sementara LQ45 terlihat naik 0,74% atau 6,280 poin ke level 858,860.

IHSG kemudian merosot di zona merah dan ditutup melemah 59,150 poin (0,68%) ke level 8.618,195. Sementara LQ45 terlihat turun 0,10% atau 0,860 poin ke level 851,720. Tercatat saat ini sebanyak 252 saham naik, 411 saham turun dan 138 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau mixed bias melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 1,03%, dan Hang Seng yang naik 0,12%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa terkoreksi hari kedua, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias melemah digerus sektor teknologi, serta mengikuti Wall Street.

Berikutnya IHSG kemungkinan masih berkonsolidasi dan rangebound, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 8.749 dan 8.800. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 8,564 dan bila tembus ke level 8,361.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group