Perjalanan Seumur Hidup di Mozambik

0
76
kisawa mozambik

(Vibizmedia – Gaya Hidup & Hiburan) Pada 2011, Nina Flohr mengikuti ayahnya, Thomas Flohr, menyusuri Kenya dan Tanzania sambil menyemangatinya ketika ia melaju ribuan kilometer dengan Porsche 911. Saat itu Thomas, pendiri perusahaan penyewaan jet pribadi VistaJet sekaligus pembalap amatir, tengah berlaga dalam East African Safari Classic Rally.

Di salah satu etape di Kenya, Thomas mengalami masalah mekanis yang diperparah hujan deras sehingga ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perlombaan. Ia mengatakan kepada Nina bahwa mereka masih memiliki beberapa hari tersisa dan menanyakan ke mana putrinya ingin pergi.

Pilihan mereka jatuh pada Mozambik. Nina langsung jatuh cinta pada negara tersebut—pada pantai-pantai murni di sepanjang garis pantainya, serta musik dan budayanya—hingga akhirnya ia memutuskan untuk menetap dan membangun usaha di sana. Ia menghabiskan lebih dari tiga tahun mengembangkan sebuah resor ultra-mewah, bahkan sempat tidur di tenda-tenda safari yang tersebar di lahan seluas 750 acre demi memahami karakter tanah dan lingkungannya.

Pada 2021, Flohr membuka Kisawa Sanctuary di ujung selatan Pulau Benguerra. Pada Oktober tahun yang sama, ia menikah dengan Pangeran Philippos dari Yunani dan Denmark dalam sebuah pernikahan kerajaan di Athena, yang secara resmi menjadikannya seorang putri. Untuk menggambarkan betapa padatnya tahun tersebut, Flohr merujuk pada sebuah lagu John Lennon yang menyatakan bahwa hidup kerap berjalan di luar rencana yang dibuat manusia.

Afrika selama ini dikenal lewat safari dan lanskap daratannya yang spektakuler. Flohr melihat peluang untuk menampilkan pesisir timur Afrika sebagai sumber kebanggaan lain. Ia menilai kawasan tersebut memiliki keanekaragaman hayati laut yang sama luar biasanya, namun masih minim pariwisata internasional yang benar-benar membawa orang untuk mengalaminya.

Para tamu di Kisawa dimanjakan dengan bentuk kemewahan tertinggi, yakni sensasi berada sangat jauh dari hiruk-pikuk dunia. Di resor ini, 14 bungalow beratap ilalang membentuk delapan unit residensial, masing-masing dilengkapi pantai pribadi dan kolam renang infinity. Interiornya dirancang menggunakan serat alami dan warna-warna yang terinspirasi dari lingkungan sekitar, sehingga menghadirkan suasana yang lebih lembut dan ramah. Flohr memastikan standar tersebut terpenuhi dengan tidur di setiap tempat tidur yang ada di resor.

Hari-hari diisi dengan berbagai aktivitas, mulai dari kitesurfing di kepulauan berair pirus hingga mengamati paus dari sudut pandang tidak biasa, yakni dari helikopter di atas Samudra Hindia. Para tamu menikmati hidangan kari dan ayam peri-peri pedas di tiga restoran yang tersedia, serta berbagai pilihan bersantap pop-up, termasuk tuk-tuk pizza yang terinspirasi dari salah satu restoran paling populer di Maputo. Pada sore hari, mereka dapat menuju bukit pasir di pulau itu untuk menikmati koktail sambil menyaksikan matahari terbenam.

Flohr, yang kini berusia 38 tahun, menyebut bahwa petualangan favoritnya adalah berlayar menggunakan dhow tradisional Mozambik menuju pulau terpencil di dekatnya, tempat sebuah piknik telah disiapkan. Ia menjelaskan bahwa komunitas setempat sebagian besar masih bergantung pada sektor perikanan, dan mayoritas karyawan resor sebelumnya berprofesi sebagai nelayan.

Para tamu juga dapat menjelajahi area resor dengan Mini Moke listrik berwarna-warni. Berdasarkan pengalamannya selama sepuluh tahun sebagai direktur kreatif VistaJet, Flohr mengatakan bahwa selama bertahun-tahun ia terbiasa memikirkan cara paling efisien membawa orang dari titik A ke titik B, hingga suatu hari ia memutuskan ingin memikirkan apa yang dilakukan orang-orang setelah tiba di tujuan mereka.

Interior resor mewah ini dirancang dengan serat alami dan warna-warna yang terinspirasi dari kawasan sekitar.

Namun, pengalaman mencapai “titik B” di Kisawa memang memiliki harga. Tarif menginap all-inclusive per malam, yang mencakup makan, pijat, dan beberapa aktivitas, dimulai dari US$6.500 untuk dua tamu di unit satu kamar tidur. Setelah tiba di bandara lokal, para tamu melanjutkan perjalanan ke sanctuary menggunakan helikopter atau perahu yang dapat diatur oleh hotel dengan biaya tambahan US$722 per orang.

Bagi tamu yang berkunjung, Flohr merekomendasikan Residence 2. Ia menjelaskan bahwa separuh unit tersebut menghadap ke lanskap hutan yang hijau, sementara sisi lainnya langsung menghadap laut, menjadikannya satu-satunya residensial yang menawarkan dua pemandangan sekaligus.