(Vibizmedia – Nasional) Selasa, 24 Januari 2017 di Istana Merdeka, Jakarta , Presiden Joko Widodo menerima kunjungan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam rangka rapat konsultasi dengan pimpinan MPR.
Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sementara itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan didampingi oleh para Wakil Ketua, yakni Mahyudin, EE Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, Oesman Sapta Odang, dan Wakil Sekjen MPR Selfi Zaini.
Zulkifli Hasan, yang memberikan keterangan pers usai pertemuan, mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo terkait dengan sosialisasi empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika). Sosialisasi tersebut dipandang perlu agar masyarakat memahami pentingnya dasar negara untuk memperkokoh rasa persatuan bangsa.
Pihaknya juga mengapresiasi rencana pembentukan lembaga pemantapan Pancasila oleh pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. “Kami apresiasi karena ini usulan rapat konsultasi dua tahun yang lalu antara MPR dengan Bapak Presiden sudah ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Para pimpinan MPR menyampaikan kepada Presiden agar pelaksanaan peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni dilakukan oleh pemerintah, tidak lagi oleh MPR. Selain itu, pihaknya turut mengundang Presiden Joko Widodo untuk berkenan hadir pada Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD pada tanggal 16 Agustus mendatang sekaligus pada peringatan Hari Konstitusi pada tanggal 18 Agustus.
Dalam pertemuan tersebut dibicarakan mengenai perkembangan terkini seputar keberagaman bangsa Indonesia. MPR dan pemerintah kemudian diketahui memiliki pandangan yang sama terkait dengan keberagaman bangsa tersebut.
“Tadi kita sepakat untuk kembali kepada nilai-nilai ke-Indonesiaan kita seperti musyawarah untuk mufakat, dialog dengan jujur, saling menghargai dan menghormati, serta dialog tanpa kebencian,” terangnya.
Menurutnya, apabila terdapat perbedaan harus diselesaikan atau dicari jalan keluarnya secara musyawarah dan fokus dalam kerangka membangun negeri.(em)
Journalist : Rully Editor : Mark Sinambela Source : Setpres









