Melalui Skema KPBU, Pemerintah Menambah Panjang Jalan Tol di Indonesia

0
979
Ilustrasi proyek pembangunan jalan. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Guna memperlancar distribusi dan menurunkan biaya logistik dan jasa, pemerintah terus melakukan penambahan panjang jalan tol di Indonesia melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Kerjasama ini merupakan koordinasi antar lembaga pemerintah yang mendukung skema KPBU pada proyek jalan tol. Bertempat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (22/2) perjanjian KPBU proyek jalan tol ditandatangani.

Penandatangan disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang juga selaku Ketua Komite Percepatan Persiapan Infrastruktur Prioritas (KPPIP,) Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo.

Penandatanganan PPJT dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dengan Badan Usaha Pemenang Lelang. Penandatanganan tersebut terdiri dari Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, penandatanganan Perjanjian Penjaminan, dan Perjanjian Regres Jalan Tol Ruas Cileunyi – Sumedang – Dawuan dan Ruas Serang – Panimbang.

Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres Jakarta Cikampek II elevated dan Ruas Krian – Legundi – Bunder – Manyar dan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Menteri Keuangan dan Menteri PUPR terkait Penjaminan Proyek KPBU Jalan Tol.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sampaikan bahwa ini merupakan keberhasilan pemerintah dalam mewujudkan percepatan penyediaan lima proyek jalan tol dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), ungkapnya.

Terkait target penyelesaian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan 3 ruas tol yaitu Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, Cileunyi – Sumedang – Dawuan, dan Serang – Panimbang dengan nilai kontrak Rp 27,1 triliun dan ditargetkan akan dapat dioperasikan pada tahun 2019.

Pembangunan ruas tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat sepanjang 143 kilometer memiliki nilai investasi sebesar Rp. 13,4 triliun, menggunakan skema penugasan kepada PT. Hutama Karya. Selanjutnya, PT. Hutama Karya bersama PT. Jasa Marga dan anak perusahaan PT. Waskita Karya yaitu PT. Waskita Toll Road membentuk Special Purpose Vehicle (SPV).

Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera diharapkan mampu mendorong pengembangan Wilayah Sumatera dan khususnya mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan KSPN Danau Toba sebagai destinasi wisata yang diprioritaskan.

Selain itu, Jalan Tol Serang-Panimbang yang dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk akan dibangun sepanjang 84 kilometer dengan dana sebesar Rp 5,3 triliun. Bertujuan meningkatkan aksesibilitas Banten Selatan dan mendukung perekonomian di KSPN/KEK Pariwisata Tanjung Lesung serta untuk menunjang percepatan perluasan pembangunan ekonomi nasional.

Ditambah Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan sepanjang 58 km dengan nilai investasi Rp. 8,4 triliun bertujuan untuk mendukung rencana pembangunan Bandara Kertajati, sekaligus salah satu solusi dalam mengatasi kepadatan lalu lintas di Jalur Selatan (Bandung – Cirebon) yang disambungkan dengan Jalan Tol Padalarang – Cileunyi.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here