(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah terus berupaya untuk menurunkan tingkat kemahalan dan memperlancar arus logistik dengan membangun jalan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan jalan di Papua ini adalah untuk membuka keterisolasian wilayah yang dampak langsungnya bisa dirasakan oleh masyarakat.
Basuki sampaikan bahwa selain membuka Jalan Trans Papua, pihaknya juga membuka jalan baru di Pantai Utara Provinsi Papua yang menghubungkan Kabupaten Nabire ke Kabupaten Waropen yaitu ruas jalan mulai dari Batas Kota Nabire-Kimibay-Legari sepanjang 47,66 kilometer dan ruas jalan strategis Legari – Botawa di Kabupaten Waropen – Gesa di Kabupaten Membramo sepanjang 411,94 kilometer.
Dari Legari sampai Gesa di kabupaten Memberamo dari panjang sekitar 411,94 kilometer ini telah terbuka ruas jalan sepanjang 77,99 kilometer dengan kondisi jalan yang sudah beraspal mencapai 7 kilometer sudah dalam kondisi beraspal.
Perlu diketahui bahwa jalan yang menyusuri Pantai Utara Papua ini, tidak termasuk dalam ruas Trans Papua, tetapi sangat strategis untuk menurunkan ongkos logistik barang dan jasa terutama untuk menghubungkan antar distrik yang dibutuhkan masyarakat.
Sampai dengan saat ini, masyarakat di Papua masih mengandalkan laut dan udara untuk transportasi. Tetapi terjadinya air pasang pada bulan Desember tahun lalu, membuat masyarakat enggan untuk menyeberang sehingga harga-harga menjadi naik.
Tahun ini, Kementerian PUPR akan menambah 3 kilometer jalan di ruas Nabire-Kimibay-Legari selain jalan yang sudah tersambung dari Kabupaten Nabire sampai Legari sepanjang 80 kilometer, termasuk pembangunan jembatan dengan panjang bentang 80 meter yang melintasi Sungai Legari dengan anggaran Rp 15 miliar.
Sampai dengan saat ini, di Provinsi Papua, dari total panjang jalan trans sebanyak 3.259,45 kilometer tersisa sepanjang 365,68 kilometer yang belum tersambung dan ditargetkan tahun ini akan selesai.
Sedangkan dari jalan yang telah tersambung tersebut, sepanjang 1.565,44 kilometer telah teraspal dengan kondisi agregat perkerasan sepanjang 1.226,83 kilometer. Sementara pemerintah akan kembali membuka jalan baru sepanjang 101,5 kilometer dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2018 mendatang.
Tahun 2018 tersebut, pemerintah akan membuka keterisoliran dan membuka transportasi darat dari satu titik ke titik lainnya. Untuk jalan trans Papua yang menghubungkan Papua dan Papua Barat, pada ruas Nabire-Batas Papua Barat, dengan total panjang jalan 208 kilometer sudah berhasil ditembus sepanjang 141 kilometer dengan kondisi 60% sudah teraspal dan sisanya perkerasan agregat.
Pada tahun 2016 telah diselesaikan pembangunan 3 jembatan dan tahun ini akan dibangun 2 jembatan. Dalam ruas tersebut, jalan yang belum tembus sepanjang 67 kilometer, akan ditangani tahun ini sepanjang 20 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 120 miliar.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela









