Presiden Jokowi: Keunikan Budaya Sumba Agar Dikelola Untuk Jaring Wisatawan

0
1581
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana pada Festifal Tenun Sumba, 12 Juli 2017 (Photo: Setpres)

(Vibizmedia – National) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Rabu (12/7) sekitar pukul 07.15 WIB, bertolak menuju Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kunjungan kerja kali ini untuk menghadiri Parade 1001 Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat Sumba 2017 yang digelar di Lapangan Galatama, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Indonesia memiliki jumlah suku sebanyak 714 etnis yang tersebar di 17.000 pulau. Ini menjadikan Indonesia memiliki keunggulan dibanding bangsa-bangsa lain, karena setiap suku dan daerah memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, termasuk Kabupaten Sumba Barat Daya.

Keunikan yang dimiliki oleh Pulau Sumba misalnya, adalah kuda Sandelwood yang setiap tahun dipakai untuk parade, dan tak jarang digunakan untuk mas kawin. “Ini simbol kesatria,” ucap Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat Sumba 2017 di Lapangan Galatama, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (12/7) siang. Untuk itu, Presiden Jokowi meminta agar keunikan tersebut dapat dikelola dengan baik dan kegiatan promosi dapat dilakukan secara masif dan efektif .

Presiden mengharapkan agar Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat Sumba tidak seperti kembang api, menyala terang satu kali tapi langsung redup. Namun harus dibuat secara berkelanjutan, sehingga harus dipikirkan apa yang dapat dilakukan untuk mempertahankan budaya ini agar tingkat kedatangan wisatawan tetap berlangsung meski tidak ada festival.

“Kemudian harus dikelola secara modern, banyak media sosial yang bisa dimanfaatkan untuk promosi, undang para blogger ke Sumba untuk membantu promosi yang ada. Kalau perlu cari sutradara film, baik nasional maupun internasional yang mau produksi filmnya dengan latar belakang keindahan Sumba, supaya NTT makin terkenal di manca negara,” ucapnya.

Dalam acara itu Presiden Jokowi hadir dengan memakai pakaian adat laki-laki Sumba yang disebut Kalambo dilengkapi Kapaouta beserta parang Sumba. Kalambo merupakan kain tenun yang diikat pada bagian pinggan, sedangkan Kapouta kain penginkat kepala. Sedangkan Ibu negara Ny. Iriana Widodo juga memakai pakaian adat wanita Sumba yang disebut Paghe’e – kain tenun yang dililit pada bagian pinggang – beserta Kaleku (tas yang biasa dipakai perempuan Sumba).

Sebelum meninggalkan Lapangan Galatama, Presiden juga menyaksikan atraksi budaya, parade kuda Sandelwood, proses tenun ikat, serta menyapa dan berswafoto dengan masyarakat. (em)

Journalist: Mytri                                                                                                                                              Editor: Mark Sinambela                                                                                                                                 Image: Setpres

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here