(Vibizmedia-Nasional) Melalui koordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan stakeholder lainnya, saat ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menyiapkan protokol-protokol yang nantinya bisa diterapkan bagi industri pariwisata pasca pandemi.
“Protokol kesehatan hingga keamanan nantinya menjadi perhatian wisatawan. Kami terus bekerja keras untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menyiapkan protokol kesehatan dalam rangka mempercepat pemulihan sektor pariwisata,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama dalam keterangannya, Jumat 15 Mei 2020.
Wishnutama optimis, sektor parwisata Indonesia dapat lebih cepat pulih dari diprediksi sebelumnya. Berdasarkan beberapa studi menunjukkan bahwa sektor pariwisata membutuhkan sekitar 5 tahun untuk kembali ke keadaan normal pasca pandemi Covid-19 ini. Namun, ia meyakini Indonesia bisa berbuat lebih baik dari itu asalkan diiringi dengan harmonisasi stakeholders.
Momentum penutupan kawasan wisata akibat pandemi pun disarankan untuk jadi kesempatan evaluasi dan menata ulang tempat wisata. Sehingga nantinya dapat menghadirkan pelayanan yang menghasilkan kesan lebih baik bagi wisatawan termasuk dalam menerapkan pariwisata berkelanjutan.
“Kita harus menormalkan sektor pariwisata kita lebih cepat. Kita harus sepenuhnya menyadari bahwa pariwisata adalah tulang punggung perekonomianw,” tegasnya.
Menurutnya, sektor pariwisata mampu memberikan kontribusi yang signifikan untuk penciptaan lapangan kerja, membawa devisa, investasi, dan merangsang hampir semua sektor lainnya. Itulah sebabnya, pihaknya bekerja keras untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata, mulai dari sertifikasi sehat hingga menjadi tuan rumah acara MICE dan olahraga internasional di Indonesia pascapandemi, misal menjadi tuan rumah MotoGP Mandalika pada 2021.
Pasca pandemi Covid-19, lanjut Wishnutama, akan terjadi tren baru perubahan perilaku manusia atau yang disebut new normal termasuk salah satunya berdiskusi secara virtual, yang sebelum Covid-19 muncul jarang dilakukan.
“Artinya era digital ini terakselerasi dengan cepat dan ini bukan menjadi hal yang sementara, pasca pandemi. Ini harus menjadi kekuatan baru Indonesia. Ini salah satu masa depan yang harus didukung. Untuk itu kita sambut dengan optimistis,” jelasnya.
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD, memperkirakan terjadi penurunan 45 persen pada kinerja sektor pariwisata internasional di tahun 2020. Dan, jumlah tersebut akan meningkat hingga 70 persen jika pemulihan tertunda hingga September 2020.