Tangan Media Pembawa Kuman, dr. Reisa: Cuci Tangan Gerakan Melawan Covid-19

0
708
Ilustrasi protokol kesehatan untuk mencuci tangan. FOTO: VIBIZMEDIA.COM|NAOMI

(Vibizmedia-Nasional) Perubahan perilaku untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru masih menjadi tantangan, sebab menjalankan adaptasi kebiasaan baru secara disiplin tidak semudah mengucapkannya. Ini ditandai masih adanya penularan Covid-19 di masyarakat.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Dokter Reisa Broto Asmoro menyampaikan bahwa masih ada yang belum disiplin menerapkan hal ini. Ia mengajak semua pihak untuk melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan disiplin sebagai adaptasi kebiasaan baru.

Hal tersebut diungkapkan Reisa mengingat antivirus atau vaksin Covid-19 belum ditemukan sampai sekarang, Berbagai uji coba masih dilakukan dengan teliti. Namun belum dapat dipastikan waktu vaksin yang efektif dapat melindungi manusia dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini.

“Menurut pakar kesehatan masyarakat, perlindungan yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” jelas dr. Reisa dalam keterangannya di Gugus Tugas Nasional, pada Kamis 11 Juni 2020.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk melakukan bersama-sama gerakan untuk mencuci tangan secara massif dan massal. “Ini bukan hanya dapat memutus penularan Covid-19, tetapi dapat meningkatkan infrastruktur perilaku hidup bersih sehat,” katanya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2019 mencatat proporsi populasi perkotaan yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun mengalir di Indonesia masih di bawah 80%.

“Angka lebih rendah lagi di populasi pedesaan. Maka mari jadikan gerakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir gerakan melawan Covid-19, sekaligus membangun sarana kesehatan untuk kepentingan semua orang,” ucapnya.

Reisa menambahkan bahwa mencuci tangan sangat penting mengingat bagian tubuh kita itu sebagai media pembawa kuman. Mencuci tangan, sebagai salah satu protokol kesehatan, harus sering dilakukan dengan baik dan benar.

“Lebih dari 1000 jenis kuman, baik itu bakteri, virus dan jamur dapat terbawa ke tangan kita,” terangnya.
Bahkan dokter dan tenaga kesehatan lain yang bekerja di rumah sakit memiliki risiko lebih besar.

Lebih lanjut, Reisa sampaikan bahwa tangan yang sering menyentuh dan memegang benda bisa saja menularkan. “Apabila tangan kita sudah terpapar dan tangan kita memegang mata, hidung dan mulut, dipastikan virus akan masuk ke tubuh kita,” jelasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here