Peran Penting Perdagangan di Indonesia

0
804
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Tahun 2023
Sumber: Kemenkeu

(Vibizmedia – Kolom) Secara nasional perdagangan di Indonesia memiliki peran yang sangat penting, selain secara nasional dalam artikel ini akan dibahas bagaimana peran penting perdagangan di pulau-pulau.

Indonesia  sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia memiliki aktivitas perekonomian yang cukup tinggi. Perekonomian nasional yang tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi menunjukkan kondisi yang cukup kuat sebagai fundamental perekonomian.

Ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen.

Baca Juga : Ekonomi Indonesia Naik Melebihi Perkiraan

Pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh sumber-sumber dari konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah, dan investasi. Di tengah berbagai tantangan dan ketidakpastian perekonomian global, Indonesia merupakan negara yang konsisten mampu menjaga tren positif pertumbuhan ekonominya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar di diatas 5 persen sampai dengan tahun 2019. Namun pada tahun 2020, pandemi Covid-19 menyebabkan menurunnya perekonomian Indonesia.

Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -2,07 persen pada tahun 2020. Kendati demikian, keberhasilan pengendalian pandemi Covid-19 telah berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional kembali di atas 5 persen pada 2022.

Dalam kurun waktu tahun 2018 sampai dengan tahun 2019, laju pertumbuhan sektor perdagangan selalu berada di atas sektor dominan lainnya. Namun pada tahun 2020, kontraksi yang tajam menyebabkan laju pertumbuhan sektor perdagangan berada di bawah ketiga sektor dominan lainnya. Kendati demikian, sektor perdagangan kembali menunjukkan pertumbuhan positif mulai tahun 2021 sampai dengan 2022.

Apabila dicermati berdasarkan kontribusi terhadap struktur Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sepanjang tahun 2022, sektor perdagangan merupakan kontributor terbesar kedua setelah industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 12,85 persen. Sektor perdagangan tumbuh sebesar 5,52 persen di tahun 2022, meningkat dari 4,63 persen di tahun sebelumnya.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) pada Bulan Agustus Tahun 2022 menunjukkan bahwa proporsi tenaga kerja sektor perdagangan dibandingkan keseluruhan tenaga kerja di Indonesia adalah sebesar 19,36 persen. Proporsi ini merupakan proporsi terbesar kedua setelah sektor pertanian. Hal ini menunjukkan peran sektor perdagangan yang masih menjadi penopang utama perekonomian Indonesia.

Perdagangan di Sumatera

Sejumlah 8,98 persen pengusaha sektor perdagangan di Provinsi Aceh merupakan pengusaha Perempuan berpendidikan tinggi (Diploma keatas) dan merupakan yang terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Sumatera Barat. Total omset perdagangan di Aceh Rp 17.991,63 miliar dimana 28,87% telah menggunakan Internet.

Total omzet usaha/perusahaan sektor perdagangan di Provinsi Sumatera Utara merupakan yang terbesar di Pulau Sumatera, yaitu sebesar 103,16 triliun rupiah. Dengan 28,81% Pengusaha telah menggunakan internet.

Sejumlah 24,91 persen pengusaha sektor perdagangan di Provinsi Sumatera Barat berjenis kelamin perempuan, dan merupakan yang terbesar ketiga di Pulau Sumatera. Dengan total omset 34.875,59 miliar rupiah, dimana 13,62% pengusaha telah menggunakan internet.

Pengusaha sektor perdagangan di Provinsi Riau mempunyai rata-rata umur termuda di Indonesia, yaitu 42 tahun, dengan omzet usaha sebesar Rp 66.482,20 miliar, dimana 26,96% pengusaha sudah menggunakan internet dalam bisnisnya.

Persentase usaha dengan subkategori Perdagangan, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor di Provinsi Jambi adalah 11,91 persen dan merupakan yang tertinggi kedua di Pulau Sumatera. Total omzet perdagangan 18.192,40 miliar rupiah, dimana 19,50% pengusaha sudah menggunakan internet dalam bisnisnya.

Laju Pertumbuhan PDRB Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Menurut Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera (persen), 2022

Sejumlah 20,70 persen pengusaha sektor perdagangan di Provinsi Sumatera Selatan merupakan pengusaha muda (berusia ≤30 tahun) dan merupakan yang terbesar ketiga di Indonesia. Total omzet perdagangan 65.802,27 miliar rupiah, dimana 22,88% pengusaha sudah menggunakan internet dalam bisnisnya.

Persentase usaha dengan subkategori perdagangan besar (KBLI 46) di Provinsi Bengkulu adalah 36,88 persen dan merupakan yang tertinggi ketiga di Indonesia. Total omzet perdagangan 12.886,94 miliar rupiah, dimana 31,17% pengusaha sudah menggunakan internet dalam bisnisnya.

Sejumlah 21,95 persen pengusaha sektor perdagangan di Provinsi Lampung merupakan pengusaha muda (berusia ≤30 tahun) dan merupakan yang terbesar kedua di Indonesia. Total omzet perdagangan 56.270,32 miliar rupiah, dimana 42,74% pengusaha sudah menggunakan internet dalam bisnisnya.

Rata-rata omzet per usaha/perusahaan sektor perdagangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan yang tertinggi di Pulau Sumatera, yaitu sebesar 41,18 miliar rupiah per tahun per usaha. Total omzet perdagangan 30.720,07 miliar rupiah, dimana 35,79% pengusaha sudah menggunakan internet dalam bisnisnya.

Rata-rata balas jasa per pekerja sektor perdagangan di Provinsi Kepulauan Riau merupakan yang terbesar di Pulau Sumatera, yaitu sebesar 56,66 juta rupiah per tahun. Total omzet perdagangan 42.056,36  miliar rupiah, dimana 28,74% pengusaha sudah menggunakan internet dalam bisnisnya.

Perdagangan di Sumatera memiliki peran yang signifikan dalam ekonomi daerah, dimana saat ini keterlibatan pengusaha muda menunjukan peningkatan. Selain itu penggunaan internet dalam bisnis adalah langkah awal untuk meraih pasar global dan sejumlah keuntungan lainnya.

Perdagangan di Jawa Bali

Rata-rata balas jasa per pekerja sektor perdagangan di Provinsi DKI Jakarta merupakan yang terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 60,12 juta rupiah per tahun. Total omzet usaha/perusahaan sektor perdagangan di Provinsi Jawa Barat merupakan yang terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 853,25 triliun rupiah.

Jumlah eksportir di Provinsi Jawa Tengah merupakan yang terbanyak ketiga di Indonesia setelah Provinsi Sulawesi Selatan dan DKI Jakarta, yaitu sebanyak 51 eksportir. Jumlah eksportir di Provinsi Jawa Tengah merupakan yang terbanyak ketiga di Indonesia setelah Provinsi Sulawesi Selatan dan DKI Jakarta, yaitu sebanyak 51 eksportir.

Banyaknya pekerja pada sektor perdagangan di Provinsi Jawa Timur merupakan yang terbesar kedua di Indonesia, yaitu sebanyak 236.756 pekerja. Rata-rata balas jasa per pekerja sektor perdagangan di Provinsi Banten merupakan yang terbesar kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta, yaitu sebesar 57,55 juta rupiah per tahun.

Sejumlah 47,11 persen pengusaha sektor perdagangan di Provinsi Bali merupakan pengusaha berpendidikan tinggi (Diploma keatas) dan merupakan yang terbesar di Indonesia.

Perdagangan di Nusa Tenggara

Sejumlah 48,55 persen usaha/ perusahaan sektor perdagangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat menggunakan internet dalam transaksi perdagangan dan merupakan yang terbesar ketiga di Indonesia. Sebesar 92,07 persen usaha/ perusahaan sektor perdagangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur telah berbadan usaha dan merupakan yang terbesar di Indonesia.

Perdagangan di Kalimantan

Sejumlah 9,96 persen pengusaha sektor perdagangan di Provinsi Kalimantan Barat merupakan pengusaha perempuan berusia muda (≤30 tahun) dan merupakan yang terbesar ketiga di Indonesia. Rata-rata balas jasa per pekerja sektor perdagangan di Provinsi Kalimantan Tengah merupakan yang terbesar kedua di Pulau Kalimantan yaitu sebesar 42,23 juta rupiah per tahun.

Sejumlah 39,03 persen usaha/ perusahaan sektor perdagangan di Provinsi Kalimantan Selatan menggunakan internet dalam transaksi perdagangan dan merupakan yang terbesar kedua di Pulau Kalimantan setelah Kalimantan Barat. Rata-rata omzet per usaha/perusahaan sektor perdagangan di Provinsi Kalimantan Timur merupakan yang tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 161,03 miliar rupiah pertahun per usaha. Sejumlah 8,42 persen pengusaha sektor perdagangan di Provinsi Kalimantan Utara merupakan pengusaha perempuan berpendidikan tinggi (Diploma keatas) dan merupakan yang terbesar kedua di Pulau Kalimantan setelah Kalimantan Timur.

Perdagangan di Sulawesi

Sejumlah 32,08 persen pengusaha sektor perdagangan di Provinsi Sulawesi Utara adalah perempuan dan merupakan yang terbesar ketiga di Indonesia setelah Provinsi Sulawesi Barat dan D.I. Yogyakarta.

Rata-rata omzet per usaha/perusahaan sektor perdagangan di Provinsi Sulawesi Tengah merupakan yang tertinggi kedua di Pulau Sulawesi setelah Sulawesi Selatan, yaitu sebesar 29,21 miliar rupiah per tahun per usaha.

Total omzet usaha/perusahaan sektor perdagangan di Provinsi Sulawesi Selatan merupakan yang terbesar di Pulau Sulawesi, yaitu sebesar 174,97 triliun rupiah. Sejumlah 37,03 persen pengusaha sektor perdagangan di Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan lulusan D4/S1 dan merupakan yang terbesar di Indonesia.

Sejumlah 10,00 persen pengusaha sektor perdagangan di Provinsi Gorontalo merupakan pengusaha perempuan berusia muda (≤30 tahun) dan merupakan yang terbesar di Indonesia. Sejumlah 87,18 persen usaha/ perusahaan perdagangan di Provinsi Sulawesi Barat melakukan perdagangan antar provinsi dan merupakan yang terbesar di Pulau Sulawesi.

Perdagangan di Maluku

Sebesar 85,25 persen usaha/perusahaan perdagangan di Provinsi Maluku telah berbadan usaha dan merupakan yang terbesar ketiga di Indonesia setelah Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo. Sejumlah 22,01 persen usaha/perusahaan perdagangan di Provinsi Maluku Utara melakukan pembelian barang dari UMKM dan merupakan yang terbesar ketiga di Indonesia setelah Bali dan D.I. Yogyakarta.

Perdagangan di Papua

Sejumlah 73,95 persen usaha/perusahaan perdagangan di Provinsi Papua Barat menyadari perdagangan penting dilakukan antar provinsi dan merupakan yang terbesar ketiga di Indonesia setelah Sulawesi Barat dan DKI Jakarta.

Rata-rata persentase penjualan yang dilakukan secara online terhadap total nilai penjualan usaha/perusahaan pada sektor perdagangan di Provinsi Papua adalah 18,22 persen dan merupakan yang terbesar kedua di Indonesia setelah Lampung.

Perdagangan Nasional

Jumlah usaha/perusahaan perdagangan berskala menengah dan besar tahun 2022 di Indonesia adalah 144.354 usaha/perusahaan. Sejumlah 64 persen didominasi oleh usaha/perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran.

Pengusaha sektor perdagangan berskala menengah dan besar tahun 2022 didominasi oleh laki-laki (73,62 persen). Adapun ratarata umur pengusaha adalah 45 tahun. Sekitar 33,68 persen pengusaha sudah berpendidikan tinggi (Diploma ke atas).

Rata-rata balas jasa tenaga kerja per pekerja pada usaha/perusahaan perdagangan tahun 2022 adalah sebesar 42,48 juta rupiah per tahun. Rata-rata tenaga kerja per usaha/perusahaan perdagangan pada tahun 2022 adalah 11 orang (termasuk dengan pekerja tidak dibayar).

Secara nasional 37 persen usaha perdagangan telah menggunakan internet, Sekitar 6 persen dari total nilai penjualan diperoleh melalui penjualan secara online. Sekitar 17 persen dari total nilai pembelian adalah melalui pembelian secara online.