Indonesia Terapkan Hospital Based bagi Pendidikan Dokter Spesialis, Skema Pembiayaan Akan Dibuat Murah

0
168
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Foto: Kemenkes)

(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia akan menerapkan konsep hospital based atau pendidikan dokter spesialis dilakukan di rumah sakit, seperti yang dilakukan diberbagai negara.

Melalui keterangan resminya pada Jumat (26/4/2024) Menkes Budi menjelaskan, untuk pendidikan dokter spesialis akan dilakukan berdasarkan collegium based bekerja sama dengan hospital based dimana dokter umum tetap akan bekerja sama dengan perguruan tinggi.

Untuk menjaga kualitas lulusan pendidikan dokter spesialis dengan konsep hospital based, pemerintah menggandeng lembaga terpercaya dari Amerika untuk melakukan akreditasi rumah sakit pendidikan.

Selain itu, pemerintah juga akan membuat skema pembiayaan yang tidak memberatkan para calon dokter spesialis.

Menkes Budi menjelaskan, skema akan dipermudah, dibuat murah, bahkan akan digaji, dan untuk mutu kalau bisa lebih bagus.

Sebelumnya, ia mengatakan kekurangan dokter di Indonesia telah menjadi masalah sejak masa kemerdekaan. Terlebih, jumlah tenaga dokter spesialis masih sangat minim.

Berdasarkan perhitungan, Indonesia membutuhkan waktu 20 tahun untuk mencapai standar jumlah dokter spesialis yang menjadi acuan dunia.

Menkes Budi menambahkan, dokter spesialis sangat sedikit karena biayanya sangat mahal. Di Indonesia untuk menjadi dokter spesialis, dokter harus berhenti praktik terlebih dulu untuk daftar kuliah, ikut kuliah, dan setelah selesai kuliah empat tahun, baru praktik lagi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan salah satu masalah di bidang kesehatan adalah masih sedikitnya jumlah tenaga kesehatan, khususnya dokter. Bahkan, jumlah dokter di Indonesia masih jauh jika dibandingkan dengan negara maju di dunia. Untuk itu, Kemenkes akan mengupayakan peningkatan jumlah dokter di Indonesia.

“Saat ini, jumlah dokter di Indonesia masih kurang, dimana rasionya hanya 0,47 dan menempati urutan 147 di dunia. Kami akan kejar,” kata Presiden Jokowi.