Indonesia Tegaskan Komitmen Transisi Energi Berkelanjutan Lewat Proyek PLTS Terapung Saguling

0
226

Pemerintah Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendorong transisi energi yang adil dan berkelanjutan, salah satunya melalui kemitraan strategis Just Energy Transition Partnership (JETP). Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dengan International Partners Group (IPG), termasuk Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ), yang bertujuan untuk mempercepat transisi menuju energi ramah lingkungan melalui mobilisasi pendanaan berskala besar.

Sebagai bagian dari implementasi JETP, akan dikembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling di Jawa Barat, hasil kerja sama antara PLN Indonesia Power dan perusahaan energi ACWA Power. Proyek ini didukung pembiayaannya oleh lembaga keuangan pembangunan Jerman (DEG), Prancis (PROPARCO), dan Standard Chartered Bank, dengan nilai pendanaan mencapai USD60 juta. Diharapkan, proyek ini menjadi pemicu bertambahnya investasi untuk mempercepat transisi energi secara inklusif di Indonesia.

“Investasi dalam PLTS Terapung Saguling bukan sekadar proyek energi surya, melainkan simbol sinergi antara pemerintah, komunitas internasional, dan sektor swasta dalam mempercepat transisi energi bersih serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara penandatanganan investasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (29/4).

PLTS Terapung Saguling memiliki kapasitas terpasang 92 MWp dan ditargetkan mampu menurunkan emisi karbon hingga 63.100 ton per tahun. Proyek ini juga diproyeksikan akan meningkatkan kontribusi energi surya dalam bauran listrik nasional hingga sekitar 13%.

Menko Airlangga menyampaikan apresiasinya kepada lembaga keuangan internasional seperti DEG, PROPARCO, dan Standard Chartered Bank atas dukungan dan kepercayaan mereka terhadap potensi besar energi terbarukan di Indonesia. Ia menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui reformasi regulasi, pemberian insentif, serta penguatan kemitraan antara sektor publik dan swasta sebagai bagian dari strategi nasional menuju Net Zero Emission pada 2060.

“Saya mengajak semua pihak untuk terus menjalin kolaborasi, berinovasi, dan menjaga semangat optimisme dalam perjalanan kita menuju masa depan energi Indonesia yang bersih, adil, dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, menyatakan bahwa Prancis secara aktif mendukung transisi energi Indonesia, termasuk melalui pembiayaan dari PROPARCO untuk proyek PLTS Terapung Saguling. Komitmen tersebut mencerminkan peran aktif Prancis dalam mengembangkan energi terbarukan di Indonesia.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, juga menyampaikan dukungan Inggris terhadap proses transisi energi Indonesia yang terus menunjukkan kemajuan signifikan. Inggris, melalui kemitraan JETP, berkomitmen menjadi bagian dari transformasi energi nasional Indonesia.

Sebagai informasi, IPG terdiri dari Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, dan Uni Eropa, yang mendukung JETP Indonesia melalui pendanaan pembangunan. IPG bekerja sama dengan GFANZ—koalisi global lembaga keuangan—untuk memobilisasi dana swasta yang mendukung investasi transisi energi. Pada awal 2025, kepemimpinan IPG untuk JETP Indonesia akan dipegang bersama oleh Jerman dan Jepang. Melalui kerja sama ini, target mobilisasi pendanaan sebesar USD20 miliar diharapkan dapat tercapai demi mempercepat transformasi energi Indonesia.