KKP dan Medco E&P Natuna Perkuat Pengelolaan Kawasan Konservasi Anambas

0
264
Foto: KKP

(Vibizmedia – Jakarta) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng industri migas untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan Kawasan Konservasi Nasional (KKN) Kepulauan Anambas. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru dan Medco E&P Natuna Ltd di Jakarta, Rabu (27/8).

“Kolaborasi ini membuktikan peran strategis sektor swasta dalam memastikan kawasan konservasi dikelola secara optimal,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, dalam siaran resmi di Jakarta, Sabtu (30/8).

Ia menegaskan, kemitraan tersebut mendukung target Indonesia mengelola secara efektif 30% luas laut nasional atau sekitar 97,5 juta hektare pada 2045. Kawasan konservasi berfungsi menjaga stok perikanan berkelanjutan, melindungi ekosistem karbon biru, sekaligus menopang ekonomi kelautan berbasis keberlanjutan.

“Keterlibatan Medco E&P Natuna Ltd patut diapresiasi. Ini bisa menjadi pilot project bagi perusahaan migas lain,” tambah Koswara.

Direktur Konservasi Ekosistem, Firdaus Agung, menyebut kerja sama ini juga memperkuat pemanfaatan Neraca Sumber Daya Laut (NSDL) serta meningkatkan efektivitas pengelolaan konservasi melalui instrumen EVIKA yang sudah mencapai status berkelanjutan di Anambas.

Dari pihak Medco, Senior Manager Field Relations and Security Offshore, Ary Dwipermana, menyatakan kemitraan ini akan menjadi proyek percontohan jangka menengah. “Selama ini kegiatan konservasi kami masih parsial. Dengan kolaborasi bersama LKKPN Pekanbaru, dampaknya bisa lebih luas bagi ekologi dan masyarakat,” ujarnya.

Kepala LKKPN Pekanbaru, Rahmad Hidayat, menambahkan kemitraan ini mengusung pendekatan Friends of Anambas, model pengelolaan pulau kecil yang melibatkan pemerintah pusat, daerah, swasta, dan masyarakat. Program yang telah berjalan meliputi peningkatan kapasitas pengelola, perlindungan penyu, rehabilitasi terumbu karang, edukasi masyarakat, pengendalian sampah plastik, hingga diversifikasi mata pencaharian pesisir.

Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas sendiri mencakup 239 pulau kecil di perbatasan Indonesia–Malaysia–Filipina dengan ekosistem penting seperti lamun, mangrove, dan terumbu karang. Dengan posisi geopolitik yang vital, penguatan pengelolaan kawasan ini dinilai krusial untuk menjaga kedaulatan sekaligus memperkuat ekonomi biru nasional.