Investasi Triliunan dan Penguatan Diplomasi Jadi Hasil Lawatan Presiden Prabowo

0
240
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Bandar Udara Internasional Schipol, Amsterdam, Belanda, pada Kamis, 25 September 2025. (Foto: BPMI Setpres)

(Vibizmedia – Jakarta) Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menuntaskan rangkaian kunjungan luar negeri yang berlangsung sejak 19 September 2025. Agenda utama lawatan kali ini adalah menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

“Bapak Presiden Prabowo Subianto telah menyelesaikan rangkaian kunjungan luar negeri, yang utamanya untuk menghadiri Sidang Umum PBB ke-80. Dalam enam hari terakhir, beliau telah mengunjungi empat negara,” ujar Teddy dalam keterangannya yang disiarkan melalui kanal resmi Sekretariat Kabinet, Sabtu (27/9/2025), dikutip dari BPMI Setpres.

Perjalanan Presiden dimulai dari Jepang, di mana ia sempat mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. Menurut laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, ajang lima tahunan tersebut mencatat komitmen investasi mencapai USD 23,8 miliar atau sekitar Rp 380 triliun.

Di Amerika Serikat, Presiden Prabowo mendapat kehormatan menyampaikan pidato pada urutan ketiga Sidang Umum PBB setelah Brasil dan Amerika Serikat. Pidatonya di hadapan 193 negara anggota PBB disebut Seskab mendapat apresiasi luas dari para pemimpin dunia.

“Pidatonya berani, tegas, konkret. Presiden Amerika Serikat, PM Kanada, Raja Belanda, bahkan Presiden Macron langsung menelpon beliau pagi tadi untuk menyampaikan apresiasi,” ungkap Teddy.

Selain itu, Presiden juga bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino yang menegaskan dukungan pada pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia. Ia menyebut, Indonesia memiliki peluang untuk lolos Piala Dunia, dengan laga kualifikasi berikutnya dijadwalkan pada 9 dan 12 Oktober mendatang.

Kunjungan singkat Presiden ke Kanada turut menghasilkan capaian strategis, yakni penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) bersama PM Kanada Mark Carney. Perjanjian ini membuka akses bebas tarif hingga 90,5 persen bagi produk Indonesia.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Belanda. Presiden Prabowo disambut Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch. Pertemuan tersebut menandai penguatan hubungan bilateral, termasuk kesepakatan Belanda untuk mengembalikan sekitar 30 ribu artefak, fosil, serta dokumen bersejarah milik Indonesia.

“Kesepakatan pengembalian ini sebenarnya sudah lama dibicarakan, dan kini dipastikan akan segera dilakukan. Raja Belanda sudah menyetujuinya, dan proses teknisnya akan segera diselesaikan,” tutur Teddy.

Dengan berakhirnya kunjungan ke Belanda, rangkaian lawatan luar negeri Presiden Prabowo resmi ditutup. (BPMI Setpres)

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menuntaskan rangkaian kunjungan luar negeri yang berlangsung sejak 19 September 2025. Agenda utama lawatan kali ini adalah menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

“Bapak Presiden Prabowo Subianto telah menyelesaikan rangkaian kunjungan luar negeri, yang utamanya untuk menghadiri Sidang Umum PBB ke-80. Dalam enam hari terakhir, beliau telah mengunjungi empat negara,” ujar Teddy dalam keterangannya yang disiarkan melalui kanal resmi Sekretariat Kabinet, Sabtu (27/9/2025), dikutip dari BPMI Setpres.

Perjalanan Presiden dimulai dari Jepang, di mana ia sempat mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. Menurut laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, ajang lima tahunan tersebut mencatat komitmen investasi mencapai USD 23,8 miliar atau sekitar Rp 380 triliun.

Di Amerika Serikat, Presiden Prabowo mendapat kehormatan menyampaikan pidato pada urutan ketiga Sidang Umum PBB setelah Brasil dan Amerika Serikat. Pidatonya di hadapan 193 negara anggota PBB disebut Seskab mendapat apresiasi luas dari para pemimpin dunia.

“Pidatonya berani, tegas, konkret. Presiden Amerika Serikat, PM Kanada, Raja Belanda, bahkan Presiden Macron langsung menelpon beliau pagi tadi untuk menyampaikan apresiasi,” ungkap Teddy.

Selain itu, Presiden juga bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino yang menegaskan dukungan pada pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia. Ia menyebut, Indonesia memiliki peluang untuk lolos Piala Dunia, dengan laga kualifikasi berikutnya dijadwalkan pada 9 dan 12 Oktober mendatang.

Kunjungan singkat Presiden ke Kanada turut menghasilkan capaian strategis, yakni penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) bersama PM Kanada Mark Carney. Perjanjian ini membuka akses bebas tarif hingga 90,5 persen bagi produk Indonesia.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Belanda. Presiden Prabowo disambut Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch. Pertemuan tersebut menandai penguatan hubungan bilateral, termasuk kesepakatan Belanda untuk mengembalikan sekitar 30 ribu artefak, fosil, serta dokumen bersejarah milik Indonesia.

“Kesepakatan pengembalian ini sebenarnya sudah lama dibicarakan, dan kini dipastikan akan segera dilakukan. Raja Belanda sudah menyetujuinya, dan proses teknisnya akan segera diselesaikan,” tutur Teddy.

Dengan berakhirnya kunjungan ke Belanda, rangkaian lawatan luar negeri Presiden Prabowo resmi ditutup.