Indonesia Tegaskan Komitmen Keselamatan Pelayaran di Selat Malaka dan Singapura

0
268

(Vibizmedia – Penang, Malaysia) Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menghadiri Cooperative Mechanism on Safety of Navigation and Environment Protection in the Straits of Malacca and Singapore 2025 (CM 2025) yang berlangsung pada 29 September–3 Oktober 2025 di Ascott Gurney Hotel, Penang, Malaysia.

Acara ini diselenggarakan oleh Malaysia Marine Department bersama Kementerian Transportasi Malaysia, diikuti oleh tiga negara pantai (Indonesia, Malaysia, dan Singapura) serta berbagai pemangku kepentingan industri pelayaran dunia yang memanfaatkan jalur strategis Selat Malaka dan Selat Singapura (SOMS).

Direktur Kenavigasian, Hernadi Tri Cahyanto, selaku Ketua Delegasi Republik Indonesia (Delri), menegaskan forum ini menjadi wadah penting untuk memperkuat kerja sama pengelolaan SOMS demi meningkatkan keselamatan pelayaran sekaligus perlindungan lingkungan laut.
“Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk berkolaborasi dengan negara pantai, negara pengguna, dan para pemangku kepentingan lain. Kita tidak hanya harus beradaptasi dengan tantangan, tetapi juga berinovasi demi kemajuan industri pelayaran yang berkelanjutan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima InfoPublik.

Fokus Delegasi Indonesia

Pada Tripartite Technical Experts Group (TTEG) Meeting ke-48, Delegasi Indonesia menyampaikan laporan terkait:

  • Aids to Navigation di SOMS,
  • data kecelakaan kapal (Marine Casualties),
  • Mandatory Ship Reporting System di SOMS,
  • pelanggaran aturan COLREGs Rule 10,
  • Voluntary Pilotage Services,
  • laporan Aids to Navigation Fund Committee, serta
  • perkembangan Marine Electronic Highway.

Isu utama yang disoroti adalah pembaruan proposal partisipasi Indonesia dalam pengelolaan Straits Reporting System (STRAITREP) di SOMS melalui VTS Dumai (Sektor 5 dan 6) serta VTS Batam (Sektor 9). Proposal ini sebelumnya telah dibahas dalam Intersessional Working Group Meeting (IMWG) di Bekasi, 22–23 September 2025, dengan Indonesia bertindak sebagai Chair.

Selain itu, Indonesia juga memanfaatkan forum ini untuk mengumumkan pencalonannya sebagai anggota Dewan IMO Kategori C periode 2026–2027. Pemilihan akan digelar dalam Sidang Majelis IMO ke-34 di London.

Kehadiran Delegasi RI di CM 2025 menegaskan komitmen Indonesia menjaga keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan laut di salah satu jalur tersibuk dan terpenting dunia.

Delegasi Indonesia terdiri dari Capt. Diaz Saputra (Kepala KSOP Kelas I Dumai), Sindu Rahayu (Atase Perhubungan KBRI Kuala Lumpur), serta tim dari Direktorat Kenavigasian, Bagian Hukum dan Kerja Sama Setditjen Hubla, Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional (PFKKI) Kemenhub, Pushidros TNI AL, industri pelayaran, dan mitra terkait.

Rangkaian CM 2025 meliputi tiga agenda utama: 16th Co-operation Forum (CF16) pada 29–30 September 2025, 6th Project Coordination Committee (PCC16) Meeting pada 30 September 2025, dan 48th Tripartite Technical Experts Group (TTEG48) Meeting pada 1–2 Oktober 2025.