Kemenperin Dorong SDM Furnitur Adaptif Teknologi Lewat Talent Camp Asia 2025

0
95
Talent Camp Asia 2025
Talent Camp Asia 2025. FOTO: KEMENPERIN

(Vibizmedia-Nasional) Dalam upaya mempercepat transformasi industri 4.0 di sektor furnitur nasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk industri global. Salah satu langkah strategis diwujudkan melalui penyelenggaraan Talent Camp Asia 2025, hasil kerja sama Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal (Polifurneka) dengan perusahaan perangkat lunak desain asal Austria, CAD+T.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya penguasaan teknologi digital oleh sumber daya manusia (SDM) industri furnitur agar mampu bersaing di era industri 4.0.

“Kami menyadari bahwa ketersediaan SDM yang terampil dalam penggunaan teknologi industri 4.0 tidak hanya menjadi tulang punggung akselerasi implementasi industri furnitur di Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan daya saing sektor ini secara nasional,” ujar Menperin Agus di Jakarta, Rabu (15/10).

Berdasarkan data Kemenperin tahun 2024, industri furnitur nasional tumbuh 2,07 persen, yang turut mendorong sektor industri agro mencapai pertumbuhan 5,20 persen. Sementara menurut laporan Expert Market Research, nilai pasar global industri furnitur telah menembus 660 miliar dolar AS dan diproyeksikan tumbuh 4,9 persen per tahun pada periode 2025–2034.

Sebagai implementasi komitmen peningkatan SDM industri, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menyelenggarakan Talent Camp Asia 2025 di Polifurneka Kendal pada 6–10 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran dan kompetisi desain furnitur berbasis teknologi digital dengan menggunakan perangkat lunak CAD+T.

Kepala BPSDMI Masrokhan menjelaskan bahwa Polifurneka merupakan satu-satunya politeknik negeri di Asia yang memiliki lisensi eksklusif CAD+T, menjadikannya pusat pengembangan inovasi desain furnitur dan interior berkelas internasional.

“Kegiatan ini menjadi platform internasional yang memperkenalkan Polifurneka sebagai perguruan tinggi negeri di bidang furnitur yang kualitasnya telah diakui secara global,” ujarnya.

Mengusung tema “Furniture Design and Engineering Production using Integrated and Manufacturing Platform”, acara ini diikuti oleh 40–50 peserta yang terdiri dari siswa SMA/SMK dan mahasiswa dari berbagai negara di Asia. Para pelatih berasal dari Austria dan Filipina, menghadirkan pengalaman belajar lintas budaya dan teknologi.

Regional Director CAD+T Australasia Pty/Ltd, William Dedella, menyebut Polifurneka sebagai mitra ideal dalam penyelenggaraan program ini.

“Talent Camp Asia memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dan profesional muda untuk memahami sinergi antara desain modern dan manufaktur melalui teknologi CAD/CAM terkini. Polifurneka kami pilih karena memiliki kombinasi luar biasa antara keterampilan teknis, inovasi, dan pelatihan praktis,” kata Dedella.

Selama lima hari kegiatan, peserta mengikuti pelatihan penggunaan perangkat lunak CAD+T selama tiga hari pertama, dilanjutkan dengan kompetisi desain furnitur. Pada hari terakhir, desain terbaik diproduksi secara langsung menjadi prototype menggunakan mesin CNC FELDER di Gedung Workshop Polifurneka.

Sebelumnya, Polifurneka telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan CAD+T Australasia Pty/Ltd dan Universitas Pradita pada 24 Maret 2025. Kerja sama ini mencakup pengembangan kurikulum berbasis industri 4.0, pelatihan bersertifikat internasional, dukungan lisensi perangkat lunak, serta kuliah ahli selama tiga tahun ke depan.

Melalui kegiatan ini, Kemenperin berharap lahir lebih banyak tenaga ahli furnitur Indonesia yang mampu menguasai teknologi desain dan manufaktur digital, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok furnitur global.