Ambil Untung dari Rekor, IHSG Senin Ditutup Melemah Tajam ke Level 8.117

0
54
Vibizmedia Picture

(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Senin sore ini (27/10), terpantau merosot tajam 154,571 poin (1,87%) ke level 8.117,151 setelah dibuka naik tipis ke level 8.272,920.

IHSG bergerak tergelincir ke seminggu terendahnya dipimpin emiten konglomerasi, sedangkan bursa kawasan Asia sore ini umumnya positif di tengah meredanya tensi dagang AS – China, serta mencermati Wall Street yang berakhir pekan dalam rekor oleh mendinginnya laju inflasi AS.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,12% atau 20 poin ke level Rp 16.610, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun setelah melandai 3 hari di sesi global sebelumnya, dalam rentang terbatas rilis inflasi CPI Amerika yang di bawah estimasi.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.590, serta terpantau dekat dengan level 3 minggu terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 1,198 poin (0,01%) ke level 8.272,920. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,720 poin (0,09%) ke level 830,550. Siang ini IHSG melemah 211,152 poin (2,55%) ke level 8.060,570. Sementara LQ45 terlihat turun 1,71% atau 14,200 poin ke level 817,070.

IHSG kemudian sedikit naik dan ditutup melemah tajam 154,571 poin (1,87%) ke level 8.117,151, sedangkan LQ45 turun 6,74 poin (0,81%) ke level 824,530. Tercatat saat ini sebanyak 215 saham naik, 488 saham turun dan 107 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau bias menguat, di antaranya Nikkei yang naik 2,46%, dan Hang Seng yang melaju 1,05%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa tergerus tajam oleh profit taking dari area rekor, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya positif di tengah meredanya tensi dagang AS – China.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan berupaya membalas rebound pendek, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 8.352 dan 8.450. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7,960 dan bila tembus ke level 7,854.

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group