Generasi Muda, Pilar Literasi Digital Menuju Indonesia Maju

0
65
Direktur Informasi Publik Kemkomdigi, Nursodik Gunarjo (Foto: Infopublik)

(Vibizmedia – Nasional) Dalam era transformasi digital yang kian pesat, literasi digital tidak lagi sekadar pelengkap, tetapi telah menjadi fondasi utama kehidupan masyarakat dan bangsa. Hal ini disampaikan Direktur Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Nursodik Gunarjo, saat membuka kegiatan “IGID Goes to Campus: Generasi Muda, Literasi Digital, dan Masa Depan Indonesia” di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (12/11/2025).

Menurut Nursodik, keberhasilan transformasi digital Indonesia tidak cukup hanya mengandalkan infrastruktur dan kebijakan, tetapi juga harus ditopang oleh integritas, nalar kritis, dan kesadaran digital generasi muda.
“Ruang digital kini telah menjadi bagian dari hidup kita. Bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan tempat untuk belajar, bekerja, bahkan mencari makna,” ujarnya.

Ia menjelaskan, batas antara dunia nyata dan ruang digital kini semakin tipis. “Kita sudah sulit membedakan apakah sedang berada di dunia virtual atau nyata, karena hidup kita sudah menjadi bagian dari dunia digital itu sendiri,” imbuhnya.
Namun, perlu diingat bahwa akses digital yang luas tidak selalu sejalan dengan kecakapan digital masyarakat. Banyak orang sudah terampil secara teknis, tetapi masih lemah dalam hal keamanan, budaya, dan etika digital.

“Anak usia empat tahun bisa mahir memakai gawai, tapi kecakapan digital tidak berhenti pada kemampuan teknis. Kita membutuhkan literasi digital yang utuh agar mampu memanfaatkan teknologi secara cerdas dan bijak,” tegas Nursodik.

Ia menyoroti berbagai tantangan di ruang maya seperti disinformasi, ujaran kebencian, penyalahgunaan data, dan kecanduan digital, yang bisa menggerus produktivitas dan nilai sosial. Karena itu, Kemkomdigi terus mendorong masyarakat, terutama generasi muda, agar lebih bijak, kritis, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara digital.

“Bukan hanya soal bisa menggunakan perangkat, tetapi tentang bagaimana kita memahami makna setiap interaksi, membaca notifikasi dengan sadar, dan bertindak secara etis di dunia maya,” ujarnya.

Melalui portal indonesia.go.id (IGID), Kemkomdigi berupaya menyediakan ruang informasi publik yang kredibel, terverifikasi, dan mencerahkan. Portal ini tidak hanya menyajikan berita, tetapi juga menjadi wajah kebudayaan digital Indonesia di mata dunia.
Namun, Nursodik menegaskan bahwa keberadaan kanal informasi saja tidak cukup. Ruang digital harus dihidupkan oleh konten positif, kreatif, dan inspiratif.

“Kejahatan muncul bukan hanya karena banyaknya orang jahat, tetapi karena orang baik diam saja. Maka, mari kita semua aktif berkontribusi,” ajaknya.

Melalui program Indonesia.go.id Goes to Campus, Kemkomdigi berharap muncul gagasan-gagasan segar dari kampus. “Kami percaya, ide-ide kreatif yang bermanfaat justru lahir dari generasi muda. Dari tangan merekalah masa depan digital Indonesia dibangun,” tutupnya.