Perkuat Daya Saing Global, Kemenperin Dorong Inovasi dan Standar Mutu Kemasan Produk Nasional

0
69
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Emmy Suryandari. (Foto: Kemenperin)

(Vibizmedia – Nasional) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan pentingnya penguatan mutu dan inovasi kemasan sebagai strategi utama untuk meningkatkan daya saing produk industri nasional di pasar domestik maupun global. Kemasan tidak hanya berfungsi melindungi produk, tetapi juga menjadi media komunikasi nilai, kualitas, dan citra merek.

“Kemasan yang memenuhi standar mutu akan melindungi produk sepanjang distribusi serta membentuk persepsi positif di mata konsumen. Di tengah persaingan global, kemasan merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi daya saing industri nasional,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (4/12).

Menperin menekankan, peningkatan mutu dilakukan melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan, mulai dari regulator, pelaku industri, akademisi, hingga masyarakat. Komitmen terhadap kualitas produk dan layanan menjadi kunci untuk membangun industri nasional yang tangguh dan berdaya saing tinggi.

Sejalan dengan itu, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Emmy Suryandari menyampaikan bahwa pihaknya terus memperkuat ekosistem layanan industri melalui jasa teknis yang kredibel, penerapan standar berbasis sains, serta peningkatan kapasitas lembaga dalam menjawab kebutuhan industri yang semakin kompleks.

“Upaya ini bukan hanya untuk menjamin mutu produk, tetapi juga memastikan layanan publik pemerintah dapat diakses secara profesional, transparan, dan berorientasi pada kinerja,” kata Emmy dalam Forum Komunikasi Publik BBSPJIKFK 2025 bertema Kemasan Unggul, Produk Berkualitas: Solusi Menjaga Daya Saing Produk.

Dari sisi tata kelola, BSKJI mendorong reformasi kelembagaan di unit layanan teknis. Saat ini, 14 dari 24 balai di bawah binaannya telah berstatus Badan Layanan Umum (BLU) dan sebagian telah meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

BSKJI juga mendukung industri melalui penerapan standar seperti SNI wajib dan Standar Industri Hijau guna menjamin kualitas dan keberlanjutan produk.

Sementara itu, Kepala BBSPJIKFK Siti Rohmah Siregar menyampaikan bahwa pihaknya didukung laboratorium uji dan kalibrasi berakreditasi ISO 17025, serta lembaga sertifikasi produk dan sistem manajemen mutu yang terakreditasi internasional. Sejak menjadi BLU pada 2023, pendapatan balai meningkat dan pada 2024 mencapai Rp13,5 miliar, naik 33 persen dari tahun sebelumnya.

Forum Komunikasi Publik ini dihadiri 150 peserta dari berbagai unsur, serta dirangkai dengan penandatanganan kerja sama, penyerahan sertifikat, dan kunjungan ke laboratorium kemasan sebagai wujud penguatan sinergi industri nasional.