
(Vibizmedia – Nasional) Memasuki era persaingan dalam banyak hal, banyak negara yang menawarkan kemudahan dalam berinvestasi, untuk menarik investor, Pemerintah fokus pada infrastruktur dan deregulasi termasuk perbaikan peringkat dalam kemudahan berusaha (ease of doing business).
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa di bidang infrastruktur, perizinan yang baik akan menjadi sia-sia apabila tidak di dukung oleh pelabuhan dan jalan yang baik, pembangunan infrastruktur yang memadai dapat menjadi tinggal landas menuju masa depan yang lebih baik.
Presiden sampaikan bahwa diantara negara ASEAN, kondisi saat ini dalam kemudahan berusaha, pada tahun 2016 Indonesia mengalami ketertinggalan atau berada pada posisi 109 dari 189 negara sekalipun meningkat dari tahun sebelumnya pada peringkat 120, sedangkan negara tetangga lainnya seperti Filipina berada pada posisi 103, Vietnam posisi 90, Brunei Darussalam posisi 84, Thailand posisi 49, Malaysia posisi 18 dan Singapura posisi 1, ungkapnya, Senin (22/2).
Dengan didasari pencapaian dalam proses perijinan 3 jam pada 8 izin dan telah meningkatkan investasi diluar Jawa yang telah meningkat 2 kali lipat. Presiden mendorong para kepala daerah mulai dari gubernur, walikota dan bupati serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) untuk optimis mencapai peringkat 40 yang ditargetkan pemerintah pada tahun 2017.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela








